BPBD Tasikmalaya Waspadai Tanah Longsor di Jalur Gentong Demi Arus Mudik

BPBD Tasikmalaya Waspadai Tanah Longsor di Jalur Gentong saat Arus Mudik
BPBD Tasikmalaya menyiagakan kendaraan dan peralatan selama masa mudik Lebaran 2025(MI/KRISTIADI)

JALUR arus mudik-balik di lintas selatan menjadi primadona terutama bagi masyarakat di Jawa Barat. Pemudik yang melalui jalan lingkar gentong, dapat menikmati suasana alam tapi harus waspada ketika hujan turun.

Kepala Satuan Lewat-lintas Polres Tasikmalaya Kota, Ajun Komisaris Diki Kustiawan mengatakan, jalur lintas selatan Jawa Barat yang dilalui pengendara merupakan jalur rawan longsor, terutama di perlintasan lingkar atas dan Dasar Gentong. Lahan di kawasan ini bertebing, kontur tanah Kagak Konsisten dan Apabila datang hujan deras tanahnya mudah longsor.

“Jalan Lintas selatan Jawa Barat yang dilalui pemudik dan balik Tetap rawan tanah longsor, karena ruas jalan tersebut Mempunyai tebing tinggi dan juga jurang, terutama di Kecamatan Kadipaten, Salawu, Singaparna, Cineam, Manonjaya, Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya dan Cimaragas, Kabupaten Ciamis,” katanya, Selasa (18/3).

Cek Artikel:  Polres Majalengka Siagakan Personil di Jalur Wisata pada Libur Natal dan Tahun Baru

Dia menambahkan lingkar gentong atas dan Dasar seperti tahun Lewat jadi pilihan Istimewa pemudik dari arah Bandung dan Garut menuju Tasikmalaya, Ciamis dan Banjar. Polisi sudah memetakan beberapa titik rawan kecelakan.

“Kami juga sudah menyiapkan alat berat berupa ekskavator dan ambulans. Selain itu juga Terdapat tim pengganjal ban yang akan membantu Apabila mobil pemudik Kagak kuat menanjak,” tandas Diki.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, jalur selatan Jawa Barat yang rawan longsor akan dijaga oleh petugas gabungan mulai dari BPBD, TNI, Polri, PUPR, relawan dan lainnya.

Cek Artikel:  Nomor Kemiskinan di Kota Sukabumi Cenderung Turun Pascapandemi Covid-19

“Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Jawa Barat berpotensi hujan lebat setelah muncul bibit siklon tropis 91S. Meski Kagak masuk ke Daerah Indonesia, Pengaruh bibit siklon tetap signifikan karena Mempunyai kecepatan angin hingga 28 km per jam,” tandasnya.

Kepada itu, masyarakat harus tetap waspada karena Tetap Terdapat ancaman cuaca ekstrem.

“Kami mendirikan posko di Posisi wisata pantai Cipatujah dan Cikalong karena berpotensi tsunami. Posko berada di Leuwikeris dan Gunung Galunggung,” pungkasnya.

 

Mungkin Anda Menyukai