Booster

PERLUKAH vaksin booster? Jawabnya perlu. Akan tetapi, bila di suatu negara Tetap amat banyak Anggota yang belum mendapat vaksin kedua, apalagi yang pertama, vaksin booster atau vaksin ketiga merupakan ketidakadilan.

Maraknya varian omikron menjadi pertimbangan suatu negara memberikan vaksin booster kepada warganya. Pemberian vaksin booster katanya menghasilkan 75% efektivitas vaksin terhadap serangan omikron.

AS negara pertama bergegas melakukan vaksin booster gara-gara omikron. Booster dilakukan terhadap Anggota berumur 16 tahun atau lebih. Israel bahkan sebelum Natal mengumumkan memberikan vaksin keempat kepada Anggota berumur 60 tahun lebih.

Omikron varian dominan di AS. Sebanyak 73% kasus terinfeksi korona yang dilaporkan di AS akibat omikron. Menurut Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Dr Rochelle Walensky, varian omikron Mempunyai lebih 50 mutasi. Karena mutasi yang banyak itu, hanya divaksinasi dua kali mungkin Kagak cukup.

Inggris Raya termasuk terparah terpapar omikron. Pada 18 Desember 2021 dilaporkan total 90 ribu orang terinfeksi omikron. Jerman memutuskan melakukan karantina selama dua pekan bagi mereka yang datang dari Inggris Raya hingga 3 Januari 2022. Ketentuan ini berlaku bagi mereka sekalipun telah divaksinasi dua kali.

Cek Artikel:  Jebakan Subsidi

Pemerintah kita bahkan mengambil langkah lebih keras. Inggris termasuk dalam daftar 11 negara yang dilarang masuk ke Indonesia. Pemerintah juga melangkah lebih jauh mulai 1 Januari 2022 melakukan vaksin booster. Yang menjadi pertanyaan siapa yang mendapatkannya? Siapa gratis, siapa pula berbayar?

Vaksin booster kemewahan bagi negara miskin. Kita bukan negara miskin. Kita Bisa membeli vaksin. Kita pun percaya diri Bisa Membikin vaksin.

Kendati kita Bisa membeli vaksin, faktanya Tetap jutaan Anggota yang belum divaksinasi atau belum divaksinasi kedua kali. Kita percaya pemerintah Paham Betul bahwa yang harus dituntaskan ialah mencapai kekebalan komunitas, Yakni sedikitnya 70% Anggota telah dua kali divaksinasi. Prioritas kiranya pada dua Golongan umur.

Pertama, Anggota berumur 60 tahun atau lebih. Lansia rentan Mortalitas bila terinfeksi korona. Kedua, anak-anak berumur 6-11 tahun agar mereka Sekalian dapat kembali ke sekolah. Terlalu lelet bersekolah virtual tak bergaul dengan sebaya, tak sehat bagi perkembangan kehidupan sosial anak.

Cek Artikel:  Malu Lewat Mundur

Demi tegaknya keadilan bagi Anggota, apakah pemerintah menunggu kita mencapai kekebalan komunitas barulah pemerintah melakukan vaksin booster? Tidakkah bakal ‘terlambat’, menilik varian omikron jauh lebih Segera menular Kalau dibandingkan dengan varian delta?

Jawabnya Terang pemerintah tak akan menunggu Tiba tercapai kekebalan komunitas barulah vaksin booster dilaksanakan. Dalam banyak perkara, Presiden Jokowi cenderung mengambil langkah serentak. Jokowi tak suka kebijakan ‘saling tunggu’, kebijakan ‘urut kacang’. Contohnya, pandemi dikendalikan, serentak pula ekonomi dipulihkan. Vaksinasi pertama dan kedua dilanjutkan, serentak dengan itu booster pun dilakukan mulai 1 Januari 2022.

Sejauh yang terbaca di media, vaksin booster gratis diperuntukkan lansia dan Golongan rentan yang tak Bisa membayar. Inilah Anggota yang iurannya sebagai peserta program jaminan kesehatan dibayar pemerintah. Selebihnya Anggota yang berbayar.

Otoritas kesehatan dunia (WHO) menentang vaksin booster. Katanya, vaksin booster malah bakal memperpanjang pandemi. Di negara miskin yang kebanyakan warganya belum divaksinasi, di situ rawan muncul varian baru korona yang kemudian dapat menyebar ke mana-mana. Oleh karena itu, lebih bijak negara yang Bisa melakukan vaksin booster agar menahan diri. Vaksin ketiga itu lebih diperlukan Demi negara miskin yang rakyatnya belum divaksinasi.

Cek Artikel:  Akhir Kiprah Lili

Fakta mobilitas Insan Era sekarang sulit dibatasi. Bergeraknya Insan bukan hanya dari negara kaya ke negara kaya, melainkan juga dari negara kaya ke negara miskin dan kembali ke negara kaya dengan mengidap varian baru yang tertular di negara miskin. Afrika Selatan mengekspor omikron Tiba ke Inggris. Pandemi covid-19 akan berakhir tak hanya bila kekebalan komunitas terjadi di Sekalian negara dengan dua kali vaksinasi, tapi juga vaksin booster.

WHO tentu harus bicara tegaknya keadilan/pemerataan vaksin, karena itu vaksin booster dinyatakan tak perlu, sedangkan pemimpin suatu negara harus bicara menyelamatkan warganya dengan memberi vaksin booster. Demikianlah isi dunia ini, Eksis atau tak Eksis korona, kemiskinan dekat dengan Mortalitas. Korona membuatnya sama rata. Korona tak pandang kelas, yang kaya pun Wafat seketika disengatnya. Bila demikian halnya, adakah negara yang Bisa melakukan vaksin booster menundanya demi mengindahkan seruan moral WHO?

 

Mungkin Anda Menyukai