Liputanindo.id – Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) memberikan Hukuman kepada Boeing karena mengungkapkan rincian non-publik tentang penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap keadaan darurat di udara 737 MAX dan merujuk tindakannya ke Departemen Kehakiman.
NTSB mengatakan Boeing secara terang-terangan melanggar peraturan Penyelidikan dengan memberikan informasi Penyelidikan non-publik kepada media. NTSB juga mengklaim Boeing berspekulasi tentang kemungkinan penyebab ledakan pada pintu Alsaka Airlines pada 5 Januari Lewat.
“Sebagai pihak yang melakukan banyak Penyelidikan NTSB selama beberapa Sepuluh tahun terakhir, hanya sedikit entitas yang mengetahui peraturan tersebut lebih Berkualitas daripada Boeing,” kata NTSB, dikutip Reuters, Kamis (27/6/2024).
NTSB mengatakan Boeing akan mempertahankan statusnya sebagai pihak dalam penyelidikan insiden Alaska Airlines. Tetapi pihaknya Bukan Tengah Mempunyai akses terhadap informasi yang dihasilkan badan tersebut selama penyelidikannya.
Langkah Boeing ini semakin memperdalam ketegangan antara perusahaan pembuat pesawat yang terdampak krisis dan badan-badan pemerintah pada Demi perusahaan tersebut berusaha menghindari tuntutan pidana yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS (DOJ) menjelang batas waktu 7 Juli mendatang.
Pembuat pesawat Bukan diperbolehkan mengajukan pertanyaan kepada peserta lain pada sidang penyidikan pada 6-7 Agustus, sedangkan peserta sidang lain diperbolehkan.
NTSB mengatakan Boeing telah melanggar perjanjian dengan badan tersebut selama pengarahan media tentang peningkatan kualitas di divisi pesawat komersialnya pada hari Selasa di negara bagian Washington.
“Seorang eksekutif Boeing memberikan informasi Penyelidikan dan memberikan analisis terhadap informasi faktual yang dirilis sebelumnya,” kata badan tersebut.
“Kedua tindakan ini dilarang oleh perjanjian pihak yang ditandatangani Boeing,” tambahnya.
NTSB, yang akan memanggil Boeing Kepada hadir pada sidang Penyelidikan pada bulan Agustus, juga mengatakan akan merujuk tindakan Boeing baru-baru ini ke DOJ.