Liputanindo.id – Polisi Frankfurt menangkap delapan aktivis iklim yang menyebabkan oprasional bandara tersibuk di Jerman terganggu. Mereka menblokir bandara dengan jara berbaring di landasan pacu.
Seorang juru bicara bandara mengatakan lalu lintas penerbangan sempat terhenti selama dua jam. Delapan aktivis itu pun ditangkap setelah membuat kekacauan di bandara.
“Lewat lintas terhenti selama dua jam selama musim liburan musim panas yang sibuk sebelum landasan pacu pertama bandara dapat beroperasi kembali pada pukul 05.02 waktu setempat,” kata seorang juru bicara bandara, dikutip AFP, Jumat (26/7/2024).
Berdasarkan keterangan polisi, tujuh aktivis berhasil masuk ke landasan pacu dengan menggunakan penjepit untuk memotong celah di pagar kawat sebelum berjalan kaki, dengan sepeda dan papan luncur ke berbagai titik di sekitar landasan pacu.
“Tujuh aktivis berhasil mencapai landasan pacu tempat mereka menempelkan diri di landasan pacu,” kata seorang juru bicara polisi.
“Yang kedelapan masih berusaha melewati pagar pembatas saat dia ditahan,” tambahnya.
Polisi berhasil mengeluarkan para aktivis dari area terlarang bandara pada pukul 08.15 waktu setempat. Kedelapan orang itu ditahan sementara.
Aksi ini diketahui merupakan gerakan dari kelompok aktivis iklim Letzte Generation (Generasi Terakhir). Mereka mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut.
Berdasarkan foto yang disebarkan oleh kelompok tersebut menggambarkan seorang pengunjuk rasa duduk di landasan dengan spanduk oranye bertuliskan: “Oil Kills”.
Golongan tersebut mendorong kesepakatan internasional yang mengikat, yang akan mengakhiri penggunaan minyak, gas, dan batu bara pada tahun 2030.
Sementara itu, Menteri Transportasi Volker Wissing mengecam protes tersebut sebagai tindakan kriminal. Wissing menyerukan agar mereka dihukum penjara selama lima tahun.
“Para aktivis iklim tampaknya berusaha menimbulkan kerusakan yang maksimal. Para legislator harus bereaksi dengan sangat keras,” katanya, sambil menyerukan hukuman penjara hingga lima tahun bagi mereka yang menyerbu bandara.
“Siapa pun yang dengan kekerasan memaksa masuk ke bandara, menduduki landasan pacu, dan menghalangi pesawat membahayakan nyawa manusia,” sambungnya.
Aksi protes hari Kamis terjadi sehari setelah operasi serupa di beberapa bandara Eropa. Aktivis dari Letzte Generation mengganggu lalu lintas di bandara Cologne-Bonn selama beberapa jam pada hari Rabu dengan menempelkan diri di landasan.
Beberapa pengunjuk rasa iklim juga ditangkap di bandara Heathrow, London.
Sementara beberapa penumpang yang terjebak dalam protes di Frankfurt menyuarakan rasa frustrasi mereka.
Penerbangan global bertanggung jawab atas sekitar 2,5 persen emisi karbon global, lebih dari jejak karbon tahunan Brasil dan Prancis jika digabungkan.
Last Generation dikenal karena melakukan protes yang menarik perhatian, mulai dari melemparkan kentang tumbuk ke lukisan di museum hingga menempelkan diri di jalan yang ramai.
Taktik mereka, yang terbukti sangat memecah belah, telah menyebabkan beberapa anggotanya dihukum. Tetapi, kelompok tersebut mengatakan tidak akan berhenti memberikan tekanan untuk mencari perlindungan yang lebih besar bagi lingkungan.
Letzte Generation mengatakan akan mengadakan protes mulai 25 September terhadap subsidi pemerintah yang direncanakan untuk bandara Kassel-Calden.