BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan pendampingan terhadap delapan provinsi yang menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan.
“Kepada siaga darurat karhutla sendiri sejak bulan April, kita sudah melakukan pendampingan melekat dan memberikan dukungan sarana prasarana satgas darat seperti pompa dan alat-alat pemadaman darat lainnya,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dihubungi, Minggu (13/10).
Abdul menyatakan, pihaknya juga mengoperasikan heli water bombing dan heli patroli sejak bulan April. Spesifiknya di beberapa provinsi prioritas yang memang kondisinya atau laporannya menyebutkan bahwa luasan atau frekuensi kejadian karhutla cukup tinggi.
Tetapi demikian, Abdul menegaskan bahwa saat ini sudah mulai lewat dari musim kemarau sehingga BNPB sekarang mempersiapkan menghadapi musim penghujan.
“Sebenernya ini pada periode Oktober ini sudah akan selesai musim kemaraunya. Sehingga BNPB sekarang fokusnya sudah mulai beralih dari karhutla. Meskipun kita tidak menghilangkan kesiapsiagaan kita. Tetapi kita harus sudah beralih untuk menyiapkan segala sarana prasarana pendampingan untuk daerah menghadapi musim penghujan,” jelas dia.(H-2)