KEPALA Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Marthinus Hukom mengatakan bahwa dengan memperkuat informasi intelijen menjadi salah satu upaya Kepada menjaga jalur perbatasan antarnegara.
Menurutnya, dengan memperkuat informasi intelijen, maka langkah pencegahan Bisa lebih mudah dalam beroperasi Kepada menindak atau mencegah masuknya narkoba ke Daerah Indonesia.
“Itu merupakan salah satu Langkah dari kami dalam menjaga Daerah perbatasan negara,” kata Marthinus dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/12).
Marthinus menjelaskan, Unsur geografis menjadi tantangan tersendiri karena panjangnya garis pantai Indonesia, sehingga berpotensi terjadinya kebobolan dalam pengawasan.
“Menjaga jalur perbatasan antarnegara Mempunyai banyak Unsur sehingga menjadi sulit Kepada menuntaskan pemberantasan narkoba di Daerah itu, Karena Indonesia mempunyai lebih dari 108 ribu kilometer garis pantai, ditambah dengan banyaknya pulau-pulau kecil,” ujarnya.
Selain Unsur geografis itu, kata dia, keterbatasan sumber daya Sosok (SDM) Kepada mengawasi atau menjaga jalur perbatasan antarnegara, juga menjadi tantangan.
Oleh karena itu, kata Marthinus, BNN Maju berupaya memperkuat kolaborasi atau sinergi dengan instansi terkait seperti TNI dan Polri, serta Bea dan Cukai Kepada membantu pemberantasan dan pencegahan peredaran gelap narkoba, khususnya di Daerah perbatasan.
Ia juga mengimbau agar masyarakat turut serta secara aktif membantu BNN melalui pemberian informasi terkait peredaran barang haram itu.
“Dengan begitu, operasi pemberantasan narkoba Bisa lebih Segera dan masif,” tuturnya. (P-5)