BMKG Ingatkan Sejumlah Area Waspada Karhutla

BMKG Ingatkan Sejumlah Wilayah Waspada Karhutla
Titik Panas Karhutla di Sumatra Maju Melonjak(MI / Rudi Kurniawansyah)

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau sejumlah wilayah untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan. Menurut BMKG, beberapa wilayah tersebut memiliki potensi tingkat kemudahan terbakar lapisan atas permukaan tanah dari kategori mudah hingga sangat mudah terbakar.

Area tersebut ialah Sumatera bagian tengah hingga selatan, Jawa bagian tengah hingga utara, sebagaian besar wilayah Nusa Tenggara, sebagaian kecil wilayah Sulawesi Selatan dan sebagian wilayah Papua bagian selatan.

“Karena itu kami imbau kepada sobat yang berada di wilayah-wilayah tersebut untuk berhati-hati saat membakar sampah atau lahan dan tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat untuk menghindari terjadinya kebakaran lahan dan hutan,” kata Prakirawan BMKG Idhan Arangbakar, Minggu (8/9).

Cek Artikel:  Ramalan Zodiak Sagitarius Selasa, 10 September 2024 Olahraga Teratur agar Sehat

Baca juga : Karhutla di Kalsel Semakin Parah

Sebagai informasi, berdasarkan data yang diakses di Sipongi.menlhk.go.id, luas karhutla sepanjang 2024 mencapai 105.539 hektare. Terdapatpun, karhutla paling luas terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur yakni 36.675 hektare, Kalimantan Timur 13.298 hektare, Nusa Tenggara Barat 11.935 hektare, Kalimantan Barat 8.473 hektare dan Riau 5.638 hektare.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Thomas Nifinluri mengungkapkan, Indonesia berkomitmen dalam menangani kejadian karhutla dengan penegahan karhutla dan pendekatan solusi permanen. Selain itu, adanya dukungan analisis iklim dan pengendalian pengelolaan lanskap menjadi faktor pendukung pencegahan.

Tak lupa, tindak lanjut aksi di lapangan seperti modifikasi cuaca dan pelibatan masyarkat dalam pengendalian karhutla. “Kesiapsiagaan menghadapi potensi karhutla dapat diperkuat dengan partisipasi masyarakat setempat. Pada lokasi-lokasi yang belum ada daops dan Manggala Agni bisa kita dorong dengan pembentukan Masyarakat Acuh Api,” tegas Thomas. (Z-8)

Cek Artikel:  Tingkatkan Kompetensi Soft Skill Mahasiswa dengan Bahasa Asing

Mungkin Anda Menyukai