
PELAKSANA tugas Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan agar Segala pihak waspada dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem pada akhir tahun. Hal itu disampaikan Dwikorita Demi melakukan kunjungan ke kantor Kementerian Pekerjaan Biasa (PU) Demi membahas persiapan menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda pada akhir tahun ini. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Wakil Menteri PUPR Diana Kusumastuti beserta jajaran terkait.
Dalam pertemuan tersebut, Dwikorita menekankan pentingnya kolaborasi antara BMKG dan Kementerian PU guna menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. Ia mengidentifikasi tiga isu Esensial yang menjadi Konsentrasi perhatian, Ialah antisipasi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, kewaspadaan terhadap ancaman banjir lahar dingin di Sekeliling Gunung Lewotobi, serta penguatan upaya mitigasi bencana yang terintegrasi.
“Gerombolan Gugusan sudah terdeteksi akan melewati Indonesia. Dampaknya adalah peningkatan curah hujan, terutama di Distrik Jawa dan Sumatra yang Demi ini tengah memasuki puncak musim hujan. Peningkatan ini diprediksi akan semakin intensif pada periode 20 hingga 26 Desember 2024,” kata Dwikorita dalam keterangan Formal, Jumat (29/11).
Dwikorita menambahkan, Elemen dinamika atmosfer seperti gelombang ekuator dan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) turut memengaruhi potensi cuaca ekstrem tersebut. Ia berharap, dengan informasi yang telah disampaikan, Kementerian PU dapat memanfaatkannya Demi mempersiapkan langkah-langkah mitigasi yang efektif.
“Langkah antisipasi sangat Krusial Demi memastikan infrastruktur tetap kokoh menghadapi potensi bencana hidrometeorologi,” imbuhnya.
Menanggapi paparan BMKG, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengapresiasi data dan analisis yang diberikan. Diana menegaskan pihaknya akan segera mengambil langkah konkret Demi memastikan kesiapan infrastruktur.
“Kami akan memperkuat tanggul, mengoptimalkan saluran drainase, serta meningkatkan pengawasan di Distrik rawan banjir dan longsor,” ujarnya.(M-2)

