BMKG Catat Terdapat 11 Gempa Susulan di Gunung Kidul Yogyakarta

BMKG Catat Ada 11 Gempa Susulan di Gunung Kidul Yogyakarta
Ilustrasi(freepik.com)

HINGGA pukul 20.45 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa ada 11 gempa bumi susulan yang terjadi di Gunung Kidul, Yogyakarta.

“Gempa Gunung Kidul M5,5 menunjukkan telah terjadi 11 kali aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo terbesar M4,0 dan magnitudo terkecil M2,6,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono

Seperti diketahui, pada Senin (26/8) pukul 19.57.42 WIB wilayah Samudra Hindia, Selatan Gunungkidul diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,5. Daryono mengungkapkan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,85° LS ; 110,17° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 107 Km arah Barat Daya Gunungkidul pada kedalaman 42 km.

Cek Artikel:  Program Zakat dan Wakaf Tingkatkan Pendapatan Mustahik hingga 60

Baca juga : Ramai Isu Megathrust, Penduduk Bandung Khawatir Ancaman Gempa Sesar Lembang

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng atau megatrhust,” kata Daryono.

Terdapatpun, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI, di daerah Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta dan Klaten dengan skala intensitas II-III MMI “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” imbuh dia.

Ia menyatakan, kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Cek Artikel:  Masuki Perkuliahan, Mahasiswa Perlu Dibekali Pencegahan Kekerasan Seksual dan Narkoba

“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” ucapnya.

Niscayakan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg. go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai