BMKG Beri Warning Hujan Lebat Terjadi Ketika Pencoblosan di Dua Kabupaten di Bali

BMKG Beri Warning Hujan Lebat Terjadi Saat Pencoblosan di Dua Kabupaten di Bali
Penduduk memasukkan surat Bunyi ke dalam kotak Bunyi Ketika Penyelenggaraan simulasi pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi Bunyi Pilkada 2024 di Denpasar, Bali, Minggu (17/11/2024)(ANTARA/FIKRI YUSUF )

BMKG Area III Bali memberikan peringatan cuaca Ketika hari pencoblosan Copot 27 November 2024. Peringatan cuaca ini sangat Krusial karena berhubungan dengan keselamatan surat Bunyi. Kepala Golongan Kerja Metrologi BMKG Denpasar I Nyoman Gede Wirajaya mengatakan, pada Copot 27 November 2024 besok ini, akan terjadi di dua kabupaten di Bali. Terdapat 4 kecamatan di Bali yang diperkirakan akan terjadi hujan lebat. 

Jumlah ini terdiri dari tiga kecamatan di Kabupaten Tabanan yakni Pupuan, Penebel dan Baturiti. Sementara satu kecamatan di Kabupaten Badung yakni Kecamatan Petang. “Area di empat kecamatan ini diprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas lebat Merukapan di Pupuan, Penebel, Baturiti dan satu kecamatan di Kabupaten Badung yakni di Petang. Hujan dengan intensitas lebat ini Dapat meluas ke beberapa Area sekitarnya,” ujarnya, Selasa (26/11/2024). 

Cek Artikel:  Sekeliling 44 Pemilih di Makassar Bersedia Terima Politik Doku

Menurutnya, Demi seluruh Area Bali Ketika ini sudah memasuk musim hujan dengan intensitas tinggi. Hanya Bali bagian selatan yang hujannya belum merata. Tetapi memasuki awal Desember ini hujan akan merata di seluruh Bali. 

Sedangkan puncak musim hujan diprediksi umumnya Desember dan pada akhir Januari diharapkan 90% Area Bali sudah masuk musim penghujan, sisanya 10%-nya terjadi pada bulan Februari. Itu adalah puncak musim hujan Demi provinsi Bali. 

“Karena ini adalah Ketika pencoblosan maka kami tegaskan bahwa Terdapat 4 kecamatan di dua kabupaten di Bali yang akan berpotensi terjadi hujan lebat. Masyarakat dan para penyelenggara Pemilu harus mengetahui kondisi ini agar melakukan berbagai hal Demi antisipasi,” ujarnya. 

Cek Artikel:  Quick Count Pilkada Banten KedaiKOPI Andra Soni-Dimyati Natakusumah 55,55 persen, Airin-Ade 44,45 persen

Komisioner KPUD Bali John Darmawan mengatakan, belajar dari pengalaman sebelumnya soal penempatan TPS yang Kondusif dan nyaman dari hujan atau banjir. Beberapa Pemilu sebelumnya yakni juga terjadi peristiwa yang sama yakni terjadi hujan lebat di Ketika pencoblosan. 

“Peristiwa Pemilu sebelumnya, terjadi di Area Karangasem di mana di TPS terjadi banjir setinggi mata kaki. Kotak Bunyi harus diangkat petugas Ketika pencoblosan dan masyarakat merasa Tak nyaman melakukan pemilihan dan pencoblosan. Hal yang sama juga terjadi di Jembrana dimana Terdapat salah satu TPS yang dialiri banjir Rob karena TPS Terdapat dekat pesisir. Tetapi semuanya Dapat teratasi dengan Bagus,” ujarnya.

Ketika ini sudah banyak TPS diletakan di titik Kondusif, dalam gedung, ataupun Letak yang Kondusif dari banjir. Memang Tetap Terdapat TPS di Letak terbuka seperti di lapangan atau di halaman rumah. Kondisi ini juga menjadi perhatian bagi penyelenggara Pemilu di TPS agar keselamatan surat Bunyi dijamin dan kenyamanan masyarakat yang datang mencoblos juga dijamin.

Cek Artikel:  Raup Dukungan 633 Golongan Relawan, Kubu RIDO Serius Menang 1 Putaran

Mungkin Anda Menyukai