BMH Sumut Berbagi Semangat Kemerdekaan di HUT RI ke-79

BMH Sumut Berbagi Semangat Kemerdekaan di HUT RI ke-79
BMH berbagai semangat kemerdekaan dengan memberikan santuna.(Dok.Istimewa)

Laznas BMH Sumatera Utara merayakan HUT RI ke-79 dengan cara yang istimewa. Hal itu berupa realisasi program berbagi semangat kemerdekaan kepada Satria (8) dan keempat saudaranya yang telah menjadi yatim piatu di usia yang masih sangat belia.

Satria baru berusia enam tahun ketika kehilangan kedua orang tuanya. Adiknya, Haris Pratama, bahkan masih berusia empat tahun, sementara adik bungsunya baru tujuh bulan. Kini, mereka tinggal bersama kakek dan nenek mereka yang tidak memiliki penghasilan tetap.

“Satria dan saudaranya adalah sosok yang penting untuk kita berikan semangat dan berdayakan agar merdeka dari kebutuhannya,” ungkap Kadiv Prodaya BMH Sumut, Osman Ali, pada Minggu (18/8).

Cek Artikel:  Venue PON 2024 di Sumut Dikeluhkan, dari Jalanan Becek hingga Bilik Mandi Tak Layak Guna, Miris!

Baca juga : Menpora Minta Aceh dan Sumut Laporkan Kesiapan PON 2024

“Alhamdulillah, pada momentum HUT RI ke-79 ini, BMH Sumut memberikan bantuan berupa paket santunan tunai, paket gizi, dan paket sembako,” sambungnya.

Donasi tersebut merupakan wujud semangat BMH dalam menyambut HUT RI ke-79 dengan memupuk kepedulian terhadap anak yatim dan dhuafa. “Semoga apa yang BMH berikan ini, yang merupakan amanah para donatur, dapat memberikan semangat menjalani kehidupan kepada saudara kita yang membutuhkan,” imbuh Osman.

Nenek Sabariyani, yang merawat Satria dan saudaranya dengan penuh kasih, merasa terharu dan bahagia atas bantuan tersebut. “Saya merasa terharu, pengen nangis tapi bahagia juga. Rupanya masih ada orang yang memperhatikan Satria dan saudaranya,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Cek Artikel:  Sukses Pimpin dan Bangun Jabar, Ridwan Kamil Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari University of Glasgow

Baca juga : Sosok Wagub Ini Diyakini dapat Menangkan Paslon PDIP di Pilkada Sumut

Demi fokus merawat cucu-cucunya, Nenek Sabariyani sudah tidak bekerja. Demi memenuhi kebutuhan hidup, mereka bergantung pada suami yang bekerja sebagai kuli bangunan. Dengan tulus, ia mendoakan para donatur BMH agar selalu diberikan kesehatan dan rezeki yang berkah.

Sementara itu, Satria menyambut bantuan tersebut dengan wajah penuh bahagia. Ketika ditanya tentang cita-citanya, ia menjawab dengan mantap, “Saya ingin jadi guru.” Osman pun memberikan semangat kepada Satria untuk tetap giat belajar dan beribadah agar cita-citanya tercapai. (N-2)

 

Mungkin Anda Menyukai