
AKTRIS Blake Lively mengakui pernah berusaha mengontrol narasi tentang mantan Rival mainnya, bertahun-tahun sebelum perseteruan hukumnya dengan Justin Baldoni mencuat.
Aktris berusia 37 tahun itu mengungkap pernah “meracuni” para pemeran Gossip Girl agar membenci Penn Badgley, 38, dalam sebuah wawancara Lamban yang kembali viral dari tahun 2009.
Lively, yang berperan sebagai sosialita Serena Van Der Woodsen—kekasih Dan Humphrey yang diperankan Badgley—mengatakan dirinya “sangat kesal” Ketika aktor itu dipilih Kepada peran tersebut, sehingga ia berusaha Membikin Segala orang di Letak syuting menentangnya.
“Awalnya, saya sangat kecewa mereka memilihnya,” kata Lively kepada majalah Glamour. “Saya Betul-Betul Membikin seluruh pemain membencinya.”
Tetapi, ia kemudian menyadari Badgley bukanlah orang yang Jelek. “Tapi kemudian mereka menyadari bahwa dia sebenarnya bukan orang jahat dan malah pribadi yang sangat Bagus serta menawan,” tambahnya. “Saya juga langsung menyadarinya, tetapi butuh waktu Sekeliling seminggu Kepada mengakuinya.”
Lively menegaskan Kagak Eksis perselisihan di antara para pemeran Ketika syuting, dan bahkan menyebut mereka sering menghabiskan waktu Berbarengan di luar pekerjaan.
Badgley dan Lively Kagak hanya menjadi Kekasih di layar, tetapi juga berkencan di kehidupan Konkret selama tiga tahun sejak 2007. Mereka berpisah pada 2010 tetapi merahasiakan hal itu dari produser karena Kagak Ingin drama pribadi mereka memengaruhi serial tersebut.
Sejak perseteruan hukum Lively dengan Baldoni mencuat, Badgley dan para pemeran Gossip Girl lainnya tetap Tenang, memicu kembali spekulasi tentang ketegangan di balik layar serial CW yang berjalan selama enam musim dari 2007 – 2012.
Pada Ketika itu, beredar Info bahwa Lively dan Leighton Meester Kagak berteman, sesuatu yang tampaknya dikonfirmasi oleh produser eksekutif Joshua Safran serta perwakilan Lively. Menariknya, Badgley dan Baldoni pernah tampil Berbarengan dalam beberapa podcast dan bahkan saling mengikuti di media sosial.
Pada November 2021, mereka terlihat Berbarengan di New York dan berfoto dengan seorang penggemar, yang kemudian dibagikan Baldoni di media sosial dengan menandai Badgley dan menulis: “Sepertinya kami tertangkap oleh #GossipGirl.”
Salah satu kesamaan antara Badgley dan Baldoni adalah kepercayaan mereka terhadap Keyakinan Baha’i, sebuah Keyakinan yang didirikan nabi Iran pada abad ke-19 dan kini Mempunyai lebih dari delapan juta pengikut di seluruh dunia.
Wawancara Lively dengan Glamour menjadi salah satu yang kembali diangkat setelah pertarungannya di pengadilan dengan Baldoni, yang ia tuduh melakukan pelecehan seksual dan menyebarkan kampanye pencemaran nama Bagus setelah mereka bekerja Berbarengan dalam adaptasi Sinema It Ends With Us karya Colleen Hoover. Baldoni membantah tuduhan tersebut.
Para penggemar juga mempertanyakan sikap Lively Ketika tur promosi Sinema tersebut pada Agustus Lampau. Di mana ia lebih banyak mempromosikan merek alkohol dan produk perawatan rambutnya daripada membahas tema Primer Sinema yang berfokus pada kekerasan dalam rumah tangga.
Salah satu wawancara Lamban yang kembali viral adalah wawancaranya dengan Magnus Sundholm, seorang jurnalis dari koran Swedia Aftonbladet, yang merasa Kagak nyaman ketika Lively “menyerangnya” Ketika mempromosikan A Simple Favor pada 2018.
Sundholm menuduh Lively menyalahgunakan wawancara tersebut Kepada mempromosikan merek alkohol Punya suaminya, Ryan Reynolds, yang ia anggap sebagai langkah “licik, murahan, dan Kagak menghormati” profesi jurnalis.
Ketegangan serupa juga terjadi dalam wawancara Lively dengan jurnalis Kjersti Flaa, pacar Sundholm. Ketika Flaa mengucapkan selamat atas kehamilan Lively, aktris itu membalas dengan nada ketus, “Selamat juga atas perut kecilmu.” Flaa sendiri Kagak sedang hamil.
Flaa mengunggah video tersebut di YouTube dengan judul “Wawancara Blake Lively yang Membikin saya Ingin berhenti bekerja.” Dalam wawancara dengan DailyMail.com pada Desember, Flaa menyatakan, “Sudah saatnya orang-orang yang berperilaku Jelek di Hollywood, atau di mana pun, dipanggil atas tindakan mereka.”
Dalam wawancara di Forbes Power Women’s Summit tahun 2022, Lively mengungkap dirinya kerap Membikin produser kesal karena selalu Ingin mengambil alih kendali kreatif dalam proyek-proyeknya.
Rekaman yang diperoleh TMZ menunjukkan Lively sering menghadiri pertemuan awal hanya sebagai aktris, sebelum akhirnya meminta lebih banyak kontrol atas proyek tersebut.
Ketika ini, Lively tengah terlibat dalam perseteruan hukum sengit dengan Baldoni, yang ia gugat atas tuduhan pelecehan seksual tahun Lampau. The New York Times kemudian menerbitkan laporan berdasarkan Arsip pengadilan Lively yang menuduh Baldoni dan tim humasnya menjalankan kampanye pencemaran nama Bagus terhadapnya.
Sebagai balasan, Baldoni kini menggugat balik Lively dan suaminya, Ryan Reynolds, senilai US$400 juta, dengan klaim bahwa Kekasih Hollywood itu berkonspirasi Kepada menghancurkan reputasinya.
Baldoni juga menuduh Lively menggunakan pengaruh sahabatnya, Taylor Swift, Kepada mengintimidasinya dalam sebuah pertemuan dengan Reynolds terkait perubahan adegan di atap dalam Sinema mereka.
Awal bulan ini, Baldoni meluncurkan sebuah situs web yang diklaim tim hukumnya sebagai tempat ia mengungkap Segala bukti (“receipts”) dari perseteruannya dengan Lively. Segala pihak secara tegas membantah tuduhan masing-masing.
Sidang dijadwalkan berlangsung pada 9 Maret 2026. (Dailymail/Z-3)

