Bisnis Niaga dan Transmisi Gas Sumbang 73 Pendapatan PGN

 Bisnis Niaga dan Transmisi Gas Sumbang 73% Pendapatan PGN
Pekerja mengelas pipa gas saat First Welding Ceremony Pipa Distribusi Gas Bumi di Mangkang, Kota Semarang, Jawa Tengah.(Antara)

SUBHOLDING gas PT Pertamina (Persero) yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat lini bisnis niaga gas dan transmisi gas berkontribusi sebesar 73% terhadap pendapatan perseroan selama semester I-2024.

Terdapatpun, sebesar 11% dikontribusikan dari lini bisnis hulu (upstream) dan sebesar 16% sisanya adalah kontribusi dari lini bisnis lainnya.

“Kami percaya dengan terus menjalankan strategi bisnis yang telah ditetapkan, melakukan pengelolaan operasional secara optimal dan efisien, serta penerapan manajemen keuangan dan manajemen resiko yang prudent, perseroan akan mampu menghadapi tantangan dan peluang,” ujar Direktur Istimewa PGN Arief Taatwan Handoko dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (17/9).

Baca juga : Berkat Digitalisasi, Biaya Investasi Bisa Dikelola AI

Selama semester I-2024, perseroan mencatatkan pendapatan senilai US$1,83 miliar atau meningkat 3% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Cek Artikel:  Industri Manufaktur Sumbang 16,7 Persen terhadap Perekonomian Nasional

Pada periode ini, beban pokok pendapatan meningkat 1% (yoy) menjadi senilai US$1,43 miliar dibandingkan US$1,415 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, sehingga laba kotor meningkat 11% (yoy) menjadi senilai US$407 juta dibandingkan US$368 juta.

Kemudian, laba operasi perseroan naik 3% (yoy) menjadi senilai US$293 juta pada semester I-2024, dibandingkan US$284 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga : SSIA Naskahkan Pendapatan Rp2,34 Triliun di Semester Pertama 2024

Perseroan mencatatkan laba bersih yang tumbuh 28% (yoy) menjadi US$187 juta pada semester I- 2024, dibandingkan US$145 juta pada periode sama tahun sebelumnya.

Terdapatpun, EBITDA perseroan tercatat senilai US$578 juta yang dikontribusikan dari penurunan laba selisih kurs dan beban penyusutan, yang dikontribusikan 75% dari segmen niaga gas, transmisi gas dan lainnya, serta 25% dikontribusikan dari segmen hulu.

Cek Artikel:  2,8 Juta Pekerja Rentan Sudah Terlindungi BPJS Ketenagakerjaan

Selama semester I- 2024 perseroan mencatatkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$70 juta, yang mana 44% penyerapan oleh segmen downstream dan lainnya, sedangkan 56% diserap oleh segmen hulu.

Baca juga : Pendapatan per Kapita Penduduk Cianjur Naik jadi Rp8,6 Juta

“Perusahaan melakukan sejumlah inisiatif di antaranya dengan membangun dan menambah infrastruktur gas bumi yang terintegrasi untuk mendorong perluasan segmen pengguna,” ujar Arief.

Arief menjelaskan, peningkatan penggunaan LNG tecermin dari pencapaian regasifikasi gas LNG melalui Terminal Use Agreement (TUA) FSRU Lampung, seiring dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan dan optimasi FSRU Lampung, volume penyaluran gas mencapai 65 BBTUD atau meningkat 76% dibandingkan dengan periode Januari-Juni 2023.

“PGN akan tetap mengembangkan core business yang sudah melekat yaitu pengembangan proyek transmisi dan distribusi gas bumi. Meski begitu PGN juga akan tetap adaptif dan bertumbuh dengan sejumlah inisiatif baru seperti peningkatan bisnis LNG dengan menitikberatkan pada efisiensi serta efektivitas biaya logistik dalam penyaluran gas bumi,” ujar Arief.

Cek Artikel:  2 Anak Usaha Japfa Ekspor Vaksin dan Obat Hewan ke 8 Negara

Baca juga : PGN Sepakati Kontrak Dengan Donggi-Senoro LNG

Kemudian, lanjutnya, PGN akan bersinergi dengan pemerintah untuk menyelesaikan proyek infrastruktur gas bumi Cirebon-Semarang tahap II, yang akan membawa gas bumi dari Jawa Timur ke Jawa Barat.

Ia menjelaskan, terdapat inisiatif bisnis baru sejalan dengan pengembangan Pipa Cisem II di mana PGN akan membangun Pipa Distribusi Tegal – Cilacap dalam rangka gasifikasi Refinery Unit IV Cilacap.

“PGN bersinergi dengan PT Kilang Pertamina Dunia (KPI), proyek ini dijadwalkan dimulai pada tahun 2025 dengan volume commissioning yang dialirkan sekitar 51 MMSCFD,” ujar Arief. (Ant/N-2)

 

Mungkin Anda Menyukai