Birui Transaksi Aset Kripto Naik Buka Kesempatan Ciptaan

Nilai Transaksi Aset Kripto Naik Buka Peluang Inovasi
Ilustrasi.(Dok MI)

BERDASARKAN data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total nilai transaksi aset kripto dari Januari hingga Juli 2024 mencapai Rp344,09 triliun atau meningkat 353,94% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berbanding lurus dengan kenaikan nilai transaksi tersebut, jumlah investor kripto juga mengalami peningkatan mencapai 20,59 juta pada Juli 2024.

“Kami melihat tren yang sangat positif dalam perdagangan kripto di Indonesia dengan pertumbuhan transaksi dan jumlah investor yang terus bertambah membuktikan bahwa kripto semakin diterima di masyarakat,” ujar CEO Indodax, Oscar Baktiwan, dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (31/8). Menyantap tren tersebut, Oscar juga percaya bahwa pertumbuhan pasar kripto di Indonesia dapat membuka lebih banyak peluang untuk inovasi di sektor keuangan digital di masa depan.

Cek Artikel:  Harga Emas Melorot Rp2.000 pada Kamis 12 September 2024

Pusingkatan adopsi kripto membuka peluang besar bagi pengembangan produk-produk keuangan baru yang lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat digital. Ciptaan seperti pembayaran berbasis blockchain, kontrak pintar (smart contracts), memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi, investasi, dan manajemen aset secara menyeluruh.

Baca juga : Bappebti-CFX Dorong Penguatan Ekosistem Pasar Kripto di Indonesia

Di lain sisi, meskipun ada kenaikan transaksi dan investor kripto selama berbulan-bulan, kini harga pasar Bitcoin mengalami koreksi, seperti yang terlihat pada penurunan harga Bitcoin per Jumat (30/8) yang terpantau turun di sekitar US$59.000. Oscar menilai hal itu merupakan bagian dari dinamika pasar yang harus dihadapi.

“Fluktuasi harga ini membuktikan pentingnya pendekatan yang hati-hati dan terinformasi dalam berinvestasi. Koreksi harga bitcoin saat ini seharusnya tidak dilihat sebagai indikasi negatif, tetapi sebagai bagian dari siklus pasar yang lebih besar,” ujar Oscar.

Cek Artikel:  PNM Beri 5 Tips bagi UMKM untuk Raup Cuan di Harbolnas

Selain itu, Oscar mengatakan penting juga bagi investor untuk tidak terpengaruh oleh pergerakan harga jangka pendek dan tetap fokus pada strategi investasi jangka panjang, terutama dalam mengelola risiko dengan lebih baik dan memanfaatkan peluang yang ada. 

Menurut Oscar, investasi dalam kripto bukan hanya tentang membeli dan menjual aset, tetapi juga tentang memahami teknologi yang mendasarinya. Investor harus paham bahwa pasar kripto sangat dinamis dan sering mengalami perubahan cepat. Koreksi harga dapat dilihat sebagai kesempatan bagi investor untuk menyesuaikan trading plan dan portofolio mereka. 

Dollar-Cost Averaging (DCA), lanjutnya, ialah strategi investasi yang sangat relevan di pasar kripto yang volatil. Dengan menerapkan DCA, investor dapat mengurangi risiko yang terkait dengan fluktuasi harga jangka pendek dan menghindari keputusan investasi yang dipengaruhi oleh emosi. Strategi ini memungkinkan investor untuk membeli aset kripto secara berkala dengan jumlah tetap. (Ant/Z-2)

Cek Artikel:  Eksis AirNav Indonesia, Absahabat Para Pilot Hingga Komunitas Bus Mania di Hub Space 2024

Mungkin Anda Menyukai