Bilangan Pengeluaran Per Hari Masyarakat Golongan Miskin Berdasarkan PPP

Angka Pengeluaran Per Hari Masyarakat Golongan Miskin Berdasarkan PPP
Garis kemiskinan, yang diukur berdasarkan Paritas Daya Beli (PPP), adalah tolok ukur utama dalam menentukan standar minimum pengeluaran harian seseorang untuk kebutuhan dasar. (Antara)

KEMISKINAN merupakan masalah sosial laten yang senantiasa hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. 

Kemiskinan adalah kondisi di mana individu atau kelompok tidak memiliki cukup sumber daya, seperti pendapatan atau akses ke kebutuhan dasar (makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan kesehatan), untuk memenuhi standar hidup yang layak. 

Masalah ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan, pendidikan, dan partisipasi sosial, dan menjadi tantangan besar bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di banyak negara.

Pada dasarnya, untuk mengetahui apakah orang atau keluarga tersebut dinyatakan miskin, itu dilihat dari garis kemiskinan. Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum per hari untuk kebutuhan makanan dan bukan makanan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Lumrahnya, pihak yang dinyatakan miskin itu berada di bawah nilai yang sudah ditetapkan.

Cek Artikel:  8 Amalan Berkualitas yang Dapat Menambah Pahala Begitu Maulid Nabi Muhammad SAW

Bilangan ini ditentukan Bank Dunia melalui Paritas Daya Beli (PPP). PPP bertugas untuk menyajikan data pendapatan dan konsumsi setiap negara dalam istilah yang dapat dibandingkan secara global. 

Lantas, berapa garis kemiskinan atau pengeluaran per hari untuk golongan miskin berdasarkan PPP saat ini?

Dikutip dari World Bank, penetapan angka ini pada awalnya dilakukan tahun 1990 oleh sekelompok peneliti independen dan Bank Dunia. Mereka meneliti garis kemiskinan nasional dari beberapa negara termiskin di dunia dan mengonversi garis tersebut menjadi mata uang bersama dengan menggunakan nilai tukar paritas daya beli (PPP). 

Birui tukar PPP dibuat untuk memastikan jumlah barang dan jasa yang sama dihargai secara setara di seluruh negara. Setelah dikonversi ke mata uang bersama, mereka menemukan di enam negara yang sangat miskin ini sekitar tahun 1980-an nilai garis kemiskinan nasional adalah sekitar US$1 per hari per orang (dalam harga tahun 1985). Ini menjadi dasar untuk garis kemiskinan internasional pertama yang bernilai satu dolar per hari.

Cek Artikel:  6 Manfaat Luar Kebiasaanl Vitamin C untuk Kesehatan Tubuh

Berawal dari penelitian itu, seiring dengan perubahan perbedaan tingkat harga di seluruh dunia, garis kemiskinan global terus diperbarui secara berkala untuk mencerminkan perubahan ini.

Hingga saat ini, Bank Dunia telah memperbarui garis kemiskinan global pada September 2022. Keputusan yang diumumkan pada Mei ini menyusul rilis PPP baru pada tahun 2020, data utama yang digunakan untuk mengonversi berbagai mata uang menjadi satuan yang sama dan sebanding serta memperhitungkan perbedaan harga di berbagai negara. 

Garis kemiskinan baru sebesar US$2,15 orang per hari, yang menggantikan garis kemiskinan US$1,90, didasarkan pada PPP 2017. Jadi dapat disimpulkan, jika pengeluaran per hari dari masyarakat golongan miskin, jika merujuk pada PPP itu di bawah US$2,15.

Cek Artikel:  Naskah Antik Tengger Dinobatkan Sebagai IKON Mengertin 2024

Meskipun begitu, setiap negara juga memiliki standar angkanya masing-masing dalam menggolongkan masyarakat miskin jika ditinjau dari pengeluaran per hari. Di Indonesia sendiri, tahun 2023 termasuk negara berpendapatan menengah atas. 

Dikutip dari the smeru, menurut standar negara dengan kategori ini, seseorang dianggap miskin jika penghasilan atau pengeluarannya kurang dari US$6,85 PPP per hari, atau sekitar Rp 1,2 juta per bulan (berdasarkan nilai tukar per US$PPP 2017 Rp5.089 dengan inflasi 13% sejak 2017).

Badan Pusat Stagnantik (BPS) menetapkan, seseorang tergolong miskin jika pengeluarannya kurang dari Rp535.547 per bulan atau setara dengan US$3,16 PPP per hari. (Z-3)

Mungkin Anda Menyukai