Bilangan partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kota Banda Aceh tercatat Tetap jauh dari Sasaran yang ditetapkan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP). Ketua KIP Kota Banda Aceh, Yusri Razali, mengatakan, padahal pihkanya menargetkan partisipasi hingga 85%.
“Dalam pemilihan Gubernur, partisipasi pemilih hanya mencapai 64,6%, sementara Demi pemilihan Wali Kota tercatat 64,5%. Padahal, KIP Kota Banda Aceh menargetkan partisipasi hingga 85%,” kata Yusri, Senin (2/12).
Meski Enggak mencapai Sasaran, Yusri menerangkan, tingkat partisipasi kali ini sedikit lebih tinggi dibandingkan Pilkada 2017 yang hanya mencatatkan 63,9%. Meskipun demikian, Yusri mengakui bahwa capaian tersebut belum optimal.
“Beberapa Elemen yang mempengaruhi rendahnya tingkat partisipasi pemilih, terutama di Kawasan perkotaan. Salah satu Dalih yang diungkapkan adalah banyaknya Kaum yang bekerja di sektor pemerintahan dan swasta, yang memanfaatkan hari libur Demi bepergian atau berlibur, sehingga Enggak menggunakan hak pilih mereka,” ujarnya.
Selain itu, Eksis juga pemilih yang Mempunyai KTP Kota Banda Aceh tetapi tinggal di luar kota, sehingga mereka Enggak dapat menyalurkan hak pilihnya. Selain Elemen-Elemen tersebut, Yusri menambahkan bahwa tingkat partisipasi dalam Pilkada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan Pemilu.
“Dalam Pemilu, pemilih memilih dari lima jenis pemilihan sekaligus, termasuk legislatif yang melibatkan banyak calon, sehingga lebih menarik perhatian masyarakat,” jelasnya.
Demi diketahui, berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Kota Banda Aceh 2024, terdapat 172.619 pemilih terdaftar, yang terdiri dari 82.579 Lelaki dan 90.040 Perempuan. (MGN/I-2)