Bila Rakyat Menghendaki Presiden Tiga Periode

RAKYAT kiranya satu mantra politik. Demokrasi, katanya, ialah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, Demi rakyat. Populisme di berbagai belahan dunia mengatasnamakan rakyat. Parlemen, katanya, merepresentasikan rakyat.

Sebagai Ungkapan politik, rakyat kiranya korban klaim elite. Dalam demokrasi, yang dimaksud rakyat ialah rakyat kebanyakan, sebagian besar rakyat, mayoritas rakyat; Bunyi rakyat kebanyakan diklaim serupa Bunyi seluruh rakyat. Dalam populisme, rakyat dianggap entitas Tunggal; populisme tak ubahnya peopleism, rakyatisme. DPR senantiasa mengklaim mewakili rakyat, meski sering kali kebijakan dan perilakunya jauh dari kehendak rakyat.

Presiden tiga periode yang kini baru sebatas wacana, katanya, juga atas kehendak rakyat. Baiklah, kita lihat apakah presiden tiga periode sungguh-sungguh Bunyi rakyat atau sekadar klaim. Kehendak rakyat Dapat dipotret dari survei dan dari hitung-hitungan di atas kertas Bunyi wakil rakyat di parlemen.

Survei Saiful Mujani Research & Consulting menyebutkan 74% rakyat menghendaki aturan yang mengatur masa jabatan presiden maksimal dua periode tetap dipertahankan. Itu artinya, bila kita Guna Arti rakyat sebagai mayoritas rakyat serupa dalam demokrasi, rakyat Tak menghendaki presiden tiga periode.

Cek Artikel:  Kanjuruhan

Akan tetapi, rakyat yang Tak setuju Presiden Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden Demi ketiga kalinya, sebesar 52%. Ketika disodorkan nama Jokowi Demi kembali menjadi calon presiden pada 2024, jawaban para pendukung presiden dua periode goyah. Itu artinya, Jokowi Tetap Mempunyai pengaruh yang kuat terhadap rakyat. Rakyat yang setuju Jokowi menjabat presiden 3 periode sebanyak 40,2%. Sejumlah 6,9% Tak menjawab.

Bila konstitusi diamandemen dan memungkinkan presiden menjabat tiga periode, Lampau Jokowi dicalonkan kembali, peluangnya dipilih rakyat Demi ketiga kalinya memang sangat besar. Survei lembaga KedaiKOPI menemukan nama Presiden Joko Widodo mendapat elektabilitas teratas calon presiden 2024.

Di atas kertas, amendemen kelima konstitusi sangat mungkin kesampaian. Amendemen diusulkan sepertiga jumlah Member MPR. MPR selanjutnya bersidang dan harus dihadiri minimal dua per tiga Member. Amendemen harus mendapat persetujuan 50% plus satu Member parlemen. Menyaksikan komposisi Member parlemen yang sebagian besar Member partai koalisi pendukung Presiden Jokowi, kun faya kun, jadilah amendemen kelima konstitusi. Itu artinya rakyat yang diklaim direpresentasikan parlemen setuju presiden (Jokowi) tiga periode.

Cek Artikel:  Caleg Bingung

Itu dengan Dugaan amendemen mengizinkan seseorang menjadi presiden tiga periode berturut-turut. Konstitusi sejumlah negara, misalnya Iran dan Tanjung Verde di Afrika Barat, mengatur presiden boleh menjabat tiga periode, dengan dua periode berturut-turut dan satu periode berikutnya harus melalui Waktu Waktu kosong minimal satu periode. Bila amendemen konstitusi mengatur masa jabatan presiden serupa di kedua negara, yang Dapat mencalonkan atau dicalonkan sebagai presiden 2024 ialah Susilo Bambang Yudhoyono. Tetapi, bila amendemen mengatur presiden Dapat menjabat tiga periode berturut-turut, Jokowi, SBY, juga Megawati yang baru satu periode menjabat, Dapat mencalonkan atau dicalonkan menjadi Presiden 2024-2029.

Tetapi, bila amendemen kesampaian, ia kiranya mengatur presiden boleh menjabat tiga periode berturut-turut. Deklarasi relawan Jokowi-Prabowo 2024 kiranya mengindikasikan itu. Itulah sebabnya Presiden Jokowi kembali meresponsnya dengan mengatakan wacana itu Ingin menampar mukanya, mencari muka, meski dia sudah punya muka dan menjerumuskannya.

Cek Artikel:  Melawan Amerika

Konstitusi bukan kitab Bersih. Konstitusi boleh diamendemen berkali-kali. Kita sudah melakukan amendemen keempat. Amerika tercatat 27 kali mengamendemen konstitusinya.

Tetapi, agar Tak Terdapat kesenjangan antara Bunyi rakyat kebanyakan dengan Bunyi parlemen, supaya kehendak rakyat Tak sekadar klaim, wakil rakyat sepantasnya menyesuaikan Bunyi mereka dengan Bunyi rakyat hasil survei bila Ingin mengamendemen konstitusi. Survei menggambarkan Fakta Bunyi rakyat. Parlemen juga mesti turun langsung ke lapangan menjaring Bunyi rakyat sesungguhnya.

Maju terang, kita khawatir ‘rakyat menghendaki presiden tiga periode’ sebatas klaim. Pak Harto setiap menjelang periode baru kepresidenannya senantiasa mengucapkan mantra politik ‘bila rakyat menghendaki’ dan dia menjadi presiden selama 32 tahun. Pak Harto mengklaim kepresidenannya yang berlangsung berperiode-periode itu atas kehendak rakyat, bukan atas kehendak dirinya atau elite di sekitarnya. Reformasi yang merupakan Bunyi autentik rakyat hadir Demi mengoreksinya melalui amendemen konstitusi yang mengatur masa jabatan presiden dibatasi dua periode.

Mungkin Anda Menyukai