Presiden AS Joe Biden ungkap tersangka pelaku serangan di New Orleans terinspirasi ISIS. (BBC)
Washington: Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Joe Biden melakukan konferensi pers usai serangan mobil dan penembakan di New Orleans. Insiden itu menewaskan 15 orang.
Biden memulai pidatonya dengan menyebut serangan itu sangat keji.
“Kepada Segala keluarga korban tewas, kepada Segala korban luka, kepada Segala orang di New Orleans yang sedang berduka, saya Ingin kalian Mengerti bahwa saya berduka Berbarengan kalian,” kata Biden dalam konferensi persnya, Kamis, 2 Januari 2025.
Biden melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia telah diberi pengarahan oleh pihak berwenang.
Dia mengatakan FBI telah memberitahunya bahwa tersangka telah mengunggah video ke media sosial hanya beberapa jam sebelum serangan. Dalam video itu, kata Biden, menunjukkan bahwa tersangka terinspirasi oleh Islamic State (ISIS) dan mengungkapkan keinginan Kepada membunuh.
Presiden Biden juga mengatakan bahwa para penyelidik sedang menyelidiki apakah serangan New Orleans mungkin terkait dengan ledakan truk siber di luar Trump Hotel di Las Vegas beberapa jam yang Lampau.
“Sejauh ini, Bukan Terdapat yang perlu dilaporkan Ketika ini,” kata Biden.
Biden menambahkan bahwa dia telah menyediakan “setiap sumber daya” yang tersedia bagi penegak hukum dan polisi antiterorisme.
“Perintah ini Kepada memastikan Bukan Terdapat Kembali ancaman bagi rakyat Amerika,” tegas Biden.
Biden juga mengatakan bahwa penegak hukum akan Lalu mencari koneksi, asosiasi, atau rekan konspirator.
FBI telah merilis foto tersangka pelaku, Shamsud-Din Jabbar. Ia sebelumnya ditangkap dua kali di Texas, menurut catatan dari Departemen Keamanan Publik Texas.
Jabbar ditangkap pada November 2002 di Katy, Texas atas tuduhan pencurian tingkat rendah. Ketika itu, ia mengaku bersalah dan diberi denda kecil dan masa percobaan.
Dia ditangkap Kepada kedua kalinya pada Juni 2005 oleh Departemen Kepolisian Beaumont atas tuduhan mengemudi dengan SIM yang Bukan Absah, sebuah pelanggaran tingkat rendah.
Baca juga: Wali Lota New Orleans Sebut Kendaraan Tabrak Kerumunan sebagai Serangan Teroris