Biden Takkan Ubah Kebijakan Meski Diprotes Mahasiswa AS soal Serangan Israel ke Palestina

Liputanindo.id – Presiden Amerika Perkumpulan, Joe Biden, mengatakan Tak Terdapat tempat Buat paham anti-Semitisme atau pun ujaran kebencian di Amerika Perkumpulan atau di kampus-kampus, menyusul gelombang protes di negara itu.

“Sebaiknya Tak Terdapat tempat di kampus mana pun, Tak Terdapat tempat di Amerika, Buat anti-Semitisme atau ancaman kekerasan terhadap mahasiswa Yahudi,” kata Biden Ketika memberikan sambutan di Gedung Putih seperti dilansir Sputnik, Kamis kemarin.

“Tak Terdapat tempat Buat ujaran kebencian atau kekerasan dalam bentuk apa pun.”

Tetapi, Biden mengatakan dia menentang pengiriman Garda Nasional Buat membubarkan protes yang merebak di kampus-kampus di AS.

Biden menegaskan, bahwa protes-protes yang dilakukan para mahasiswa yang menentang serangan Israel ke Gaza, Palestina, itu Tak akan mengubah kebijakan pemerintahannya terkait Timur Tengah, tambahnya.

Cek Artikel:  Trump Janjikan Rekanan AS-Israel Lebih Kuat Kalau Menang Pemilu

Pada Rabu (1/5), Departemen Kepolisian New York (NYPD) menangkap sedikitnya 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Columbia dan City College of New York di tengah gelombang aksi protes di AS.

Wali Kota New York Eric Adams menjelaskan bahwa aksi protes tersebut dipicu oleh sejumlah aktor eksternal, dan bukan oleh mahasiswa, Buat menciptakan kekacauan.

“Kami mendesak dilakukannya penangkapan itu Buat membedakan mahasiswa dengan mereka yang Tak boleh berada di sana,” kata Adams dalam konferensi pers.

Pada Selasa (30/4), seorang koresponden Sputnik melaporkan bahwa sejumlah petugas NYPD, yang mengenakan helm dan membawa pentungan dan borgol plastik, memasang barikade besi beberapa blok dari Universitas Columbia.

Cek Artikel:  Menhan Prabowo Serukan Gencatan Senjata Demi Selesaikan Konflik di Gaza

Para mahasiswa yang menentang operasi militer Israel di Jalur Gaza telah membarikade diri mereka sendiri dan menghalangi orang-orang menghubungi Kolega-Kolega mereka di kampus.

Rektor Universitas Columbia, Minouche Shafik mengirimkan surat kepada Wakil Komisioner Urusan Hukum NYPD Michael Gerber yang meminta polisi tetap berjaga di kampus, setidaknya hingga 17 Mei Buat menjaga ketertiban.

Demonstrasi pro Palestina muncul di kampus-kampus AS dalam beberapa hari terakhir Buat menentang militer AS maupun dukungan keuangan dan diplomatik terhadap operasi militer Israel di Gaza.

Operasi militer itu telah menelan nyawa lebih dari 34.000 Penduduk Palestina dan melukai lebih dari 77.000 orang lainnya.

Para mahasiswa menyerukan kepada pihak universitas Buat mengutuk operasi militer Israel di Gaza, melakukan divestasi di perusahaan yang terkait dengan Israel, dan menghentikan program studi di universitas-universitas Israel, serta tuntutan lainnya.

Cek Artikel:  Sejarah Baru! Claudia Sheinbaum Jadi Presiden Perempuan Meksiko Pertama

Mungkin Anda Menyukai