Biaya, E-Wallet Favorit Kepada Judi Online?

Jakarta: Salah satu dompet digital terkemuka di Indonesia, Biaya menjadi sorotan karena banyaknya transaksi judi online yang menggunakan platform ini. Pemerintah dan otoritas keuangan telah menyoroti fenomena ini, sementara pihak Biaya juga telah mengambil berbagai langkah Kepada menanggulangi penyalahgunaan layanannya. 

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa fakta mengenai penggunaan Biaya dalam transaksi judi online:

1. Biaya Jadi E-Wallet yang Paling Banyak Digunakan Kepada Judi Online

Menurut data dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Biaya menempati posisi teratas dalam transaksi judi online dengan persentase (25,68%). Diikuti oleh GoPay (24,84%), LinkAja (21,47%), OVO (21,26%), Sakuku (2,32%), dan ShopeePay (2,11%).

2. Nilai dan Jumlah Transaksi yang Fantastis

Cek Artikel:  Dongkrak Pendapatan, Pemprov DKI Bidik Potensi Pajak dari Toko Online

Berdasarkan data per Oktober 2024, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan bahwa nilai transaksi judi online melalui Biaya mencapai Sekeliling Rp5,4 triliun dengan total 5,7 juta transaksi. Hal ini menunjukkan bahwa dompet digital Tetap menjadi jalur favorit bagi pelaku judi online dalam melakukan transaksi keuangan.

3. Upaya Penanggulangan oleh Biaya

Menteri Komunikasi dan Digita (Menkomdigi) Meutya Hafid mangatakan, pihaknya meminta kepada perusahaan e-wallet yang dipakai Kepada giat judi online Kepada memberantas hal tersebut. 

Menanggapi isu ini, pihak Biaya telah melakukan berbagai langkah penanggulangan, termasuk:

  • Memblokir lebih dari 30.000 akun pengguna yang terindikasi terlibat dalam aktivitas judi online.
  • Menutup akses lebih dari 500 merchant yang diduga memfasilitasi transaksi perjudian.
  • Memperketat sistem keamanan dan memperbarui kebijakan Kepada menghindari penyalahgunaan platform.
Cek Artikel:  KAI Logistik Dukung Kemandirian UMKM Penyandang Disabilitas

4. Penurunan Transaksi Judi Online di Biaya

Setelah menerapkan alat pelacakan Spesifik, Biaya mengklaim bahwa transaksi judi online di platformnya mengalami penurunan signifikan.

5. Komitmen Biaya terhadap Keamanan

Dina Artarini, Chief of Formal and Compliance Biaya Indonesia, menegaskan bahwa perusahaan Maju berupaya melaporkan transaksi mencurigakan kepada pihak berwenang. Biaya juga memperkuat sistem keamanannya dengan fitur seperti Biaya Protection Kepada mendeteksi dan mencegah transaksi yang berkaitan dengan judi online.

Mungkin Anda Menyukai