SEKITAR 33 warga Palestina tewas dan 140 lainnya terluka akibat kebiadaban Israel dalam operasi militer besar di Tepi Barat utara sejak pekan lalu. Data resmi itu merupakan hasil dari pencatatan Kementerian Kesehatan di daerah tersebut per Rabu (4/9).
“Tujuh anak-anak dan dua orang lanjut usia termasuk di antara para korban,” tambah kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir Anadolu, Kamis (5/9).
Jumlah korban tewas tertinggi tercatat di kota Jenin dengan 19 kematian. Tentara Israel minggu lalu melancarkan operasi militer terbesarnya di Tepi Barat utara dalam dua dekade, yang menyebabkan kerusakan besar di daerah tersebut.
Baca juga : Pengembangan Israel Lewat Genosida di Gaza dan Tepi Barat
Wali Kota Jenin Nidal al-Obaidi pada hari Rabu menyatakan kota di Tepi Barat utara itu sebagai daerah bencana sementara tentara Israel melanjutkan operasinya di sana. “Tentara Israel terus menghancurkan infrastruktur di Jenin dan kampnya,” katanya kepada Anadolu.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki saat Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.800 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober tahun lalu. Setidaknya 685 orang tewas dan lebih dari 5.700 orang terluka akibat tembakan Israel di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan.
Eskalasi ini menyusul pendapat penting Mahkamah Global pada 19 Juli yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah melanggar hukum dan menuntut evakuasi semua pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (I-2)