BANK Indonesia Tasikmalaya bekerja sama dengan pemerintah daerah, Dekranasda Kota Tasikmalaya, dan para pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) menggelar pagelaran Hasil karya di Priangan Timur dan Puspa Kriya 2024.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya Laura Rulida Eka Sari Putri mengatakan, pagelaran ini bertujuan Buat memperkuat sinergi di daerah dalam membangun ekosistem UMKM digital yang berkelanjutan. Selain itu, acara ini sekaligus menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-23 Kota Tasikmalaya.
“Pagelaran Hasil karya dan Puspa Kriya pada tahun 2024 mengusung tema Sinergi membangun usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dalam ekosistem digital yang berkelanjutan. Acara ini menghadirkan 60 UMKM unggulan di Distrik Priangan Timur meliputi Kota Tasikmalaya, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran serta menampilkan produk andalan mencakup fesyen, kerajinan tangan, dan makanan,” katanya, Jumat (25/10)
Laura mengatakan, seluruh pelaku UMKM di event ini telah mendukung sistem pembayaran non-Kontan sejalan dengan upaya Bank Indonesia (BI) memperluas digitalisasi sistem pembayaran melalui inisiatif QRIS dan BI Fast. Dalam pameran produk UMKM ini hadir berbagai kegiatan yang menarik seperti workshop sustainability, talkshow digitalisasi, dan fashion show dari wastra premium UMKM.
“Kegiatan ini bertujuan Buat mendukung pelaku usaha dalam memahami pentingnya keberlanjutan serta meningkatkan daya saing di era digital. Kolaborasi Bank Indonesia (BI) dan Dekranasda Kota Tasikmalaya menggelar lomba karya fesyen dari limbah kriya dan kompetensi ini merupakan salah satu Bentuk Konkret dari komitmen Berbarengan Buat mendorong pengembangan UMKM dan memanfaatkan bahan ramah lingkungan yang berkontribusi terhadap pengurangan limbah dan mendukung ekonomi sirkular,” ujarnya.
Menurutnya, pihaknya selalu menekankan pengembangan UMKM digital sangat Krusial Buat mendukung pertumbungan ekonomi di Priangan Timur karena berdasarkan data Kementerian UMKM, Indonesia Mempunyai 65,5 Juta Tetapi hanya 39% telah go-digital. Akan tetapi, sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak diperlukan Buat mempercepat digitalisasi dan memperkuat keberlanjutan usaha mereka.
“Bank Indonesia (BI) mendukung penerapan konsep hijau bagi para pelaku UMKM melalui pengembangan green process, green output, berkomitmen pada prinsip keberlanjutan dan salah satu inisiatif yang dihadirkan kalkulator hijau yang memungkinkan agar pelaku usaha menghitung emisi karbon. Karena, kegiatan mereka guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas terutama dalam kegiatan bisnis yang berkelanjutan,” paparnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, pihaknya mengapresiasi Bank Indonesia Tasikmalaya atas kontribusi dalam mendukung digitalisasi UMKM melalui sistem pembayaran, penjualan dan pemasaran, yang membantu meningkatkan daya saing UMKM. Pagelaran Hasil karya di Priangan Timur diharapkan memperluas pemasaran para pelaku UMKM, menambah Kesempatan ekspor, dan kolaborasi antarpelaku usaha semakin kuat.
“Langkah strategis Buat memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas dan kami mengapresiasi atas terwujudnya kerja sama antardaerah, yang menunjukkan pentingnya sinergi dalam membangun ekonomi kreatif Berbarengan. Karena, berinovasi, berkolaborasi, memanfaatkan teknologi digital ini demi memperluas pasar dan meningkatkan daya saing serta menciptakan keberlanjutan usaha yang mendukung ekonomi hijau,” pungkasnya. (AD/J-3)
