BI Rekomendasikan Tujuh Prioritas Mengakselerasi Perekonomian Jatim 2024

Liputanindo.id SURABAYA – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menyampaikan tujuh rekomendasi utama dalam mendukung kinerja perekonomian Jawa Timur agar tetap solid.

 “Penguatan sinergi seluruh pemangku kepentingan diperlukan untuk merumuskan strategi dalam mendukung akselerasi kinerja ekonomi Jawa Timur di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut,” kata  Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea dalam seminar Jatim Talk – Road to East Java Economic (EJAVEC) Lembaga 2024 di Surabaya, Selasa (26/3/2024) .

Seminar tersebut juga merupakan bagian dari Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Jawa Timur Periode Februari 2024 sekaligus membuka kompetisi karya ilmiah bertaraf nasional EJAVEC Lembaga 2024.  

Cek Artikel:  Kabinet Gemuk Prabowo Pagilai tidak Beratkan Anggaran Negara

Erwin dalam sambutannya menekankan perlunya perumusan strategi kebijakan yang dapat mengoptimalkan ekonomi Jawa Timur untuk mendukung ekonomi nasional yang diprakirakan tetap solid dan meningkat pada 2024.

Pertama, penajaman fokus pada pengembangan sektor yang lebih memberikan nilai tambah terhadap ekonomi. Kedua, penguatan investasi dengan meningkatkan kelembagaan forum investasi.

 Ketiga, percepatan infrastruktur dan konektivitas. Keempat, penguatan sisi hulu dan hilirisasi pertanian, serta industri untuk mengurangi nilai impor dan meningkatkan nilai tambah.

Kelima, penguatan aspek pembiayaan pembangunan, termasuk dalam mendorong UMKM naik kelas. Keenam, akselerasi digitalisasi sistem pembayaran Jawa Timur, Ketujuh, percepatan belanja daerah.

Sejalan dengan rekomendasi tersebut, narasumber seminar, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, M. Noor Nugroho, menyampaikan perlunya mewaspadai sejumlah tantangan global dan domestik serta mengoptimalkan momentum peluang perbaikan ekonomi.

Cek Artikel:  PTPN IV Ekspor CPO ke India

Koordinator Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Rumayya Batubara, menyampaikan bahwa hilirisasi dapat mendorong dan memperkuat diversifikasi ekspor produk manufaktur.

Sementara itu, Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia Jawa Timur, Ayu Sri Rahayu, menyampaikan pentingnya perluasan pasar ekspor, di tengah dinamika perekonomian global saat ini. Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Vid Adrison, menekankan pentingnya kebijakan fiskal yang terencana untuk mendukung akselerasi perekonomian nasional tanpa mendorong kenaikan inflasi. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai