Liputanindo.id, SURABAYA – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Doddy Zulverdi optimis pertumbuhan ekonomi Jawa Timur di triwulan IV 2023 akan lebih tinggi dibanding triwulan III 2023 yang tercatat mengalami perlambatan.
Pada pemaparan perkembangan ekonomi Jatim Ketika kegiatan Capacity Building dan Bincang Bareng Media Jawa Timur di Magelang, Selasa-Kamis, 14-16 November 2023, Doddy menyebut selama triwulan III/2023, ekonomi Jatim tumbuh 4,86%, melambat dibandingkan triwulan II/2023 yang tumbuh 5,1%.
Baca Juga:
BI: Cadangan Devisa Mei 2024 Naik Menjadi USD139 Miliar
“BI optimis kinerja ekonomi Jatim pada triwulan IV 2023 diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan III 2023. Ini ditopang kinerja konsumsi domestik dan investasi yang lebih tinggi,” beber Doddy.
Doddy menjelaskan akan terjadi peningkatan konsumsi rumah tangga terutama didorong peningkatan mobilitas masyarakat pada akhir tahun, momen liburan Natal dan Tahun Baru, hari besar nasional dan libur sekolah, peningkatan konsumsi selama safari politik menjelang Pemilu 2024 serta Bonus Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan PPN DTP Buat rumah di Rendah Rp2 miliar.
“Buat investasi, diprakirakan turut meningkat terutama ditopang oleh berlanjutnya proyek startegis nasional (PSN), proyek Perpres No.80 Tahun 2019 dan proyek swasta,” kata Doddy.
Pada triwulan III 2023 pertumbuhan ekonomi salah satunya dipengaruhi adanya perlambatan investasi di mana pembangunan proyek strategis yang mengalami penundaan. Sebutlah beberapa proyek yang telah masuk tahap finishing (Bandara Kediri dan smelter tembaga di Gresik), serta investor yang Tetap wait and see akibat peningkatan ketidakpastian Mendunia.
Tetapi, lanjut Doddy perlambatan kinerja ekonomi lebih tinggi tertahan oleh peningkatan kinerja konsumsi rumah tangga seiring dengan kenaikan pengeluaran pendidikan (Tahun Ajaran Baru), peningkatan konsumsi peralatan rumah tangga, bahan bakar, serta Bangsa cadang.
Secara tahunan, ekonomi Jatim pada 2023 dan 2024 diprakirakan tumbuh pada kisaran 4,6% – 5,4% dan 4,9% – 5,7%. Sedangkan inflasi gabungan kota IHK Jatim pada Oktober 2023 secara tahunan sudah kembali pada kisaran sasaran inflasi (3,25% yoy).
Buat inflasi, Doddy mengatakan per Oktober 2023 ini berada di Bilangan 3,25%. Meski angkanya lebih tinggi dari inflasi nasional Tetapi Tetap sesuai track yakni 3% plus minus 1%. Inflasi terjadi kenaikan harga beras dan beberapa kenaikan komoditas pangan lain.
“Tekanan inflasi Jatim yang Maju melandai Bukan lepas dari upaya pengendalian inflasi Jatim melalui implementasi GNPIP yang masif, bersinergi dengan TPIP dan TPID,” katanya.
Doddy mengungkapkan dengan kurs rupiah yang makin kuat, Kategori modal ke LN Tetap terbatas Membangun Indonesia Tetap Mempunyai ruang Buat bergerak.
“Konsumsi domestik tetap tinggi, karena kita menjaga daya beli konsumen, menjaga investasi swasta serta menjaga kepercayaan para investor sehingga Bisa mengimbangi tekanan ketidakpastian ekonomi Mendunia,” katanya.
Doddy juga mengapresiasi kinerja perbankan yang Bisa mengimbangi kenaikan konsumsi domestic, dengan intermediasi perbankan cukup tinggi Ketika ini.
“Pada akhir triwulan III 2023 ini pertumbuhan kredit perbankan Bisa diimbangi dengan peningkatan kualitas kredit di mana tingkat NPL (non performing loan) rendah dengan menunjukkan tren turun, Bagus di kredit konsumen maupun korporasi. Itu Dalih kita tetap optimis menghadapi kondisi ke depan,” kata Doddy.(HAP)
Baca Juga:
Ganti Doku Lebaran Dilayani 15 Maret hingga 7 April 2024, BI Siapkan Rp197,6 Triliun