BGN Sampah Sisa Makanan Bergizi Gratis Digunakan Kepada Pupuk

BGN: Sampah Sisa Makanan Bergizi Gratis Digunakan untuk Pupuk
Sejumlah ternak kambing mengais makanan di TPA Dengung, Lebak, Banten, Sabtu (4/10/2023).(ANTARA/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS)

KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut sampah sisa makanan bergizi gratis Kepada pupuk guna mencegah pencemaran limbah.

“Kami sudah masukkan di dalam ekosistem, bahkan sampah hasil masakan sudah kami rancang Kepada menjadi pupuk, bagian dari ekosistem yang akan kembali ke lahan,” kata Dadan Hindayana di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (31/10)

Menurut dia, pemanfaatan sampah sisa makanan bergizi gratis tersebut menjadi potensi ekonomi sirkuler bagi masyarakat.

“Nanti paling sampah-sampah sisa makanan itu akan kami gunakan menjadi pupuk di pertanian sehingga ekonomi sirkuler Bisa terjadi,” ujar dia.

Selain itu, Dadan menambahkan bahwa makanan bergizi gratis juga akan didistribusikan dalam kemasan guna ulang sehingga sampah sisa makanan Bukan mencemari lingkungan.

Cek Artikel:  FSGI Unjuk Rasa Bukan Tindak Pidana, Anak Wajib Dilindungi

“Perlu diketahui bahwa kami akan mendistribusikan masakan dengan kemasan yang dapat digunakan ulang, jadi Bukan sekali Mengenakan,” ucapnya.

Dadan mengemukakan bahwa BGN juga membentuk satuan pelayanan yang bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun para Kenalan Kepada menyukseskan program makan bergizi gratis.

“Segala dikelola oleh BGN, Bukan Eksis satuan pelayanan yang Bukan dikelola BGN, hanya penyiapan strukturnya Eksis yang didanai oleh APBN, Eksis yang kemitraan, Berkualitas itu oleh kementerian/lembaga lain maupun pihak ketiga,” tuturnya.

Ia juga menyebutkan bahwa pembentukan satuan pelayanan BGN di masing-masing daerah dapat menyerap tenaga kerja baru.

Cek Artikel:  FSGI Sebut Korban Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Mencapai 144 Peserta Didik

“Di satuan pelayanan, pegawai BGN ‘kan Eksis tiga, tetapi pegawai lokalnya ‘kan Eksis 30—47 orang, jadi tentu akan menyerap tenaga kerja baru,” katanya.

Kepala BGN ini juga memastikan Eksis Ahli gizi yang memantau proporsi gizi hingga pilihan menu Kepada program Makan Bergizi Gratis di setiap satuan layanan.

Perlu diketahui bahwa di setiap satuan layanan, pihaknya mewajibkan Eksis Ahli gizi yang dididik di perguruan tinggi, dan mereka sudah paham standar proporsi gizi Kepada anak-anak, Berkualitas itu Kepada balita, PAUD, SD, maupun SMA, komposisi gizinya mereka Mengerti.

Cek Artikel:  UNESCO Transformasi Digital Pendidikan Indonesia Dapat Jadi Misalnya Dunia

Di samping itu, kata dia, Ahli gizi tersebut Bukan hanya berhenti pada memantau kandungan gizi pada setiap makanan, tetapi juga memastikan menu makanan yang diberikan telah sesuai dengan selera sasaran di masing-masing daerah.

Ia menjelaskan bahwa Ahli gizi itu juga akan Menyaksikan bagaimana kesukaan anak-anak di daerah masing-masing.

Dengan demikian, kata dia, menu yang dibuat di satuan pelayanan itu Bukan dibuat begitu saja oleh Ahli gizi. Akan tetapi, juga Menyaksikan dan mengkaji seberapa suka anak-anak terhadap makanan tersebut. “Kita berharap makanan itu Betul-Betul dimakan, Bukan mubazir kemudian dibuang,” tuturnya. (Ant/H-2)

Mungkin Anda Menyukai