Liputanindo.id – Seorang istri yang menjadi korban kebiadaban suaminya sendiri, Gisel Pelicot, bersaksi atas kasus yang menimpa dirinya. Gisel yang sengaja dibius oleh suaminya hingga diperkosa oleh puluhan pria lain mengaku hancur saat mengetahui kejadian tersebut.
Bersaksi dalam persidangan yang mendakwa suaminya, Dominique Pelicot dan 51 pria lainnya, Gisel mengatakan bahwa dia tidak tahu harus memuali dari mana untuk menjelaskan kasus yang menimpanya.
“Ini tak tertahankan. Saya memiliki begitu banyak hal untuk dikatakan sehingga saya tidak selalu tahu harus mulai dari mana,” kata Gisel di pengadilan di kota Avignon di Prancis selatan, dikutip AFP, Jumat (6/9/2024).
Kesaksian Gisel ini menjadi yang pertama kalinya dia berikan setelah Dominique dan 51 tersangka lainnya menghadapi dakwaan. Gisel yang menjadi korban kebiadaban suaminya selama 10 tahun mengaku tidak percaya dengan apa yang terjadi.
Gisel yang memiliki tiga orang anak dari hubungannya dengan Dominique bahkan berpikir hubungannya dengan suaminya itu sangat dekat.
“Saya pikir kami dekat (sebagai) pasangan,” katanya.
Tetapi kepercayaan Gisel runtuh setalah agen keamanan memergoki suaminya sedang mengambil foto selangkangan perempuan di sebuah supermarket. Dari kejadian itu, terungkap bahwa Dominique merekam dan mengabadikan video pemerkosaan yang dialami istrinya dengan puluhan pria lain saat tidak sadarkan diri.
Selama interogasi awal, Gisel masih membela suaminya dan tidak percaya dengan yang ditemukan. Tetapi saat dia ditunjukkan dengan bukti gambar dan video, Gisel hancur seketika.
“Bagi saya, semuanya runtuh. Ini adalah adegan kebiadaban, pemerkosaan,” ujarnya.
“Saya tidak lagi memiliki identitas. Saya tidak tahu apakah saya akan membangun kembali diri saya sendiri,” imbuhnya.
Dominique diketahui memberi campuran Temesta dan Zolpidem, obat hipnotik dan ansiolitik kepada Gisel. Obat itu membuat Gisel tidak sadarkan diri dengan apa yang terjadi.
“Saya dikorbankan di altar kejahatan. Mereka menganggap saya seperti boneka kain, seperti kantong sampah,” tegasnya.
Selain Dominique, 51 pria lainnya, berusia 22 hingga 70 tahun, sedang diadili. Beberapa terdakwa membantah sebagian tuduhan terhadap mereka, menuduh mereka dimanipulasi oleh Dominique.
Tetapi Gisel menentang bantahan para pelaku pemerkosaan itu. Gisel mengatakan bahwa para pelaku secara sadar masuk ke dalam rumahnya dan memperkosanya dengan hati nurani.
“Pria-pria ini memasuki rumah saya, menghormati protokol yang diberlakukan. Mereka tidak memperkosa saya dengan menodongkan pistol ke kepala. Mereka memperkosa saya dengan sepenuh hati nurani,” katanya.
“Mengapa mereka tidak pergi ke kantor polisi? Bahkan panggilan telepon anonim dapat menyelamatkan hidup saya,” tambah Gisel.
Selama beberapa bulan ke depan, para terdakwa akan muncul dalam kelompok-kelompok kecil di hadapan panel yang terdiri dari lima hakim, dengan Dominique dijadwalkan untuk berbicara minggu depan. Psikolog, psikiater, dan pakar komputer juga akan memberikan kesaksian.
Kebiadaban Dominique terhadap istrinya sendiri, Gisel, bisa dibaca melalui link berikut.