Berlangsung 12 Jam, Dialog AS-Rusia soal Ukraina Berakhir Tanpa Kesepakatan

Delegasi AS dan Rusia berdialog mengenai Ukraina di Riyadh, Arab Saudi, selama 12 jam pada Senin, 24 Maret 2025. (Anadolu Agency)

Riyadh: Delegasi Rusia dan Amerika Perkumpulan (AS) mengakhiri pertemuan selama 12 jam di Riyadh, Arab Saudi, pada Senin kemarin tanpa mencapai keputusan konkret mengenai konflik Ukraina. Pertemuan ini menjadi pertemuan yang terlama dalam serangkaian dialog kedua negara tersebut sejak Februari Lampau.

Meski gagal mencapai titik terang, kedua pihak dikabarkan telah menyiapkan pernyataan Serempak yang akan dirilis Selasa ini. Sumber diplomatik menyebut pertemuan difokuskan pada upaya revitalisasi Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam yang kolaps tahun Lampau.

Cita-cita Rusia yang Enggak tercapai

Grigory Karasin, wakil ketua delegasi Rusia, sebelumnya mengungkapkan Cita-cita Dapat menyelesaikan “minimal satu isu Krusial” meski enggan merinci isu tersebut.

Cek Artikel:  Houthi Yaman Serang Kapal Tanker Minyak Yunani

Yury Ushakov, ajudan presiden Rusia, mengkonfirmasi Konsentrasi pembicaraan pada “prospek implementasi inisiatif keselamatan navigasi di Laut Hitam” dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 24 Maret 2025.

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pembicaraan tingkat menteri luar negeri pada 18 Februari Lampau. Observator menilai kegagalan mencapai kesepakatan mencerminkan Lagi lebarnya jurang perbedaan antara Moskow dan Washington menyangkut krisis Ukraina.

Masa depan inisiatif biji-bijian

Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam yang dimediasi PBB dan Turki pada Juli 2022 sempat menjadi satu-satunya pencapaian diplomatik dalam konflik ini. Tetapi Rusia menarik diri setahun kemudian dengan Argumen kesepakatan Enggak seimbang.

Kegagalan pertemuan terbaru ini diperkirakan akan berdampak pada krisis pangan Mendunia yang semakin memburuk, khususnya di negara-negara berkembang yang bergantung pada ekspor biji-bijian Ukraina.

Cek Artikel:  Pesawat Terbakar di Bandara Korea Selatan, Seluruh Penumpang Selamat

Pasar komoditas dunia kini menanti pengumuman Formal kedua negara Demi menilai implikasi lebih lanjut. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Baca juga:  Serangan Rusia Pukul Sekolah dan RS Ukraina, Puluhan Orang Terluka

Mungkin Anda Menyukai