Berkolaborasi dengan ExportHub.id dan Martina Berto, Skin Care Herbal Hasil Riset UGM Akan Diproduksi Massal

Berkolaborasi dengan ExportHub.id dan Martina Berto,  Skin Care Herbal Hasil Riset UGM Akan Diproduksi Massal
UGM menandatangani kesepakatan dengan PT Martina Berto Tbk dan PT Dunia Edukasi Bakat Inkubator di Gelanggang Hasil karya dan Kreativitas, Yogyakarta, Selasa (10/6).(Dok UGM )

Universitas Gadjah Mada (UGM) menandatangani kesepakatan dengan PT Martina Berto Tbk dan PT Dunia Edukasi Bakat Inkubator di Gelanggang Hasil karya dan Kreativitas, Yogyakarta, Selasa (10/6). 

Kolaborasi itu mempertemukan dunia akademik, terutama hasil riset herbal dan kosmetika UGM, dengan industri. Ketiga belah pihak menandatangani kerja sama riset, pengembangan produk, hingga potensi produksi massal dan distribusi. 

“UGM Lanjut berkolaborasi dengan Kenalan industri, agar Hasil karya Bukan berhenti di laboratorium, Tetapi Tiba ke tangan konsumen. Buat itu penguatan jejaring antara kampus dan pelaku industricsangat Krusial,” kata Rektor UGM Ova Emilia. 

Cek Artikel:  Tutorial Mengenakan Hijab Kondangan, Dapat Tampil Elok Seharian di Pesta Pernikahan

CEO Martha Tilaar Group Kilala Tilaar, menyampaikan keprihatinannya terkait lambatnya kemajuan sinergi riset dan industri. “2017 kita sudah berbicara, kini Lagi membicarakan hal sama. Akademisi resah bagaimana hasil riset Dapat bermanfaat, sementara perusahaan mencari Langkah mempercepat Hasil karya Serempak kampus. Kali ini berbeda, mari Serempak-sama bergerak,” kata Kilala.

Kilalla juga menyoroti potensi kekayaan Biologi Indonesia yang Mempunyai 33 ribu spesies tanaman, tetapi baru Sekeliling 27 ribu yang teridentifikasi. “Faktanya, 95 persen bahan baku industri farmasi dan 85 persen bahan baku industri kosmetik kita Lagi impor.”

Sementara CEO PT Dunia Edukasi Bakat Inkubator Amalia S. Prabowo yang mengoperasikan ExportHub.id Ecosystem, menyampaikan BPS  mencatat, dari 66 juta pelaku UMKM di Indonesia, baru 15,7% yang menembus ekspor. “Ini mencerminkan ruang Percepatan yang sangat besar. Kuncinya bukan hanya pada produk, tetapi penguasaan market intelligence, trend forecasting, dan data-driven strategy. Kolaborasi regulator, akademisi, dan industri, akan memacu potensi ekspor melesat jauh.”

 

ExportHub.id Ecosystem, kata Amalia, akan mengimplementasikan sejumlah strategi dalam kolaborasi ini. Di antaranya program Laboratorium Hasil karya Ekspor Digital sebagai ruang praktik pengembangan produk hingga riset pasar Dunia. Selain itu, akan dioptimalkan pula Program Magang Ekspor Terintegrasi, yang melatih mahasiswa mengelola proyek ekspor melalui platform Dunia seperti Alibaba, Amazon, hingga Go4WorldBusiness. Terdapat pula program Riset Kolaboratif Kampus-Industri berbasis kebutuhan pasar Buat pengembangan produk berstandar ekspor, serta Inkubator Ekspor Mahasiswa Buat mengembangkan ide bisnis lokal menjadi proyek ekspor unggulan.

Cek Artikel:  Hati-hati, Ini Bagian Tubuh yang tak Boleh Dipijat Begitu Hamil

“Kami bukan hanya sebagai agregator ekspor, melainkan akselerator Bakat, pusat orkestrasi Hasil karya, dan jembatan dunia akademik dengan realitas pasar Dunia.” 

Acara juga dimeriahkan dengan pameran mini dan sesi paparan berbagai Hasil karya dari sivitas akademika UGM di bidang herbal dan kosmetika. Mereka menjajaki Kesempatan  pembiayaan, produksi Serempak, hingga strategi pemasaran. Berbagai produk yang ditampilkan mulai dari suplemen herbal, produk perawatan kulit, hingga bioteknologi lokal. (X-8)

 

Mungkin Anda Menyukai