Liputanindo.id – Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, menyarankan batas usia minimal anak bermedia sosial mulai dari 13 tahun.
“Kalau menurut saya 13 tahun, anak baru boleh diperkenalkan sesuai dengan batasan. Buat masuk media sosial itu harus punya email kan? Saran saya batasnya (minimal) 13 tahun,” kata Vera, dikutip Antara, Selasa (10/12/2024).
Lewat, kata Vera, media sosial (medsos) menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak dan remaja di era digital Ketika ini. Tetapi, banyaknya konten yang tersedia di dunia maya menimbulkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap perkembangan psikologis anak.
Vera menilai sangat Krusial Buat menetapkan batas usia minimal 13 tahun bagi anak Buat mulai mengenal dan menggunakan media sosial. Hal ini sejalan dengan ketentuan yang diterapkan oleh banyak platform media sosial, yang mengharuskan penggunanya Mempunyai alamat email dan berusia minimal 13 tahun Buat Membikin akun.
Selain itu, ia juga menyoroti adanya negara seperti Australia yang menerapkan kebijakan lebih ketat dengan menetapkan batas usia 16 tahun Buat akses media sosial.
“Saya pribadi setuju dengan batas usia 16 tahun, karena pada usia tersebut, anak-anak lebih matang dalam menghadapi berbagai Akibat negatif dari dunia maya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Vera menyampaikan sejumlah Akibat negatif yang dapat dialami oleh anak-anak yang terlalu Pagi terpapar media sosial. Adapun beberapa masalah yang muncul antara lain perilaku kasar, keterpaparan pada konten berbau seksualitas, bahkan depresi dan kecemasan.
“Terdapat juga kasus di mana anak menemukan tutorial tentang bunuh diri di media sosial, yang tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan mental mereka,” jelasnya.
Menurutnya, anak-anak yang belum cukup matang Buat membedakan mana yang Berkualitas dan Tak baik di dunia maya cenderung lebih rentan terhadap tekanan sosial, komentar negatif, dan konten yang Tak sesuai dengan usia mereka.
Oleh karena itu, psikolog tersebut menekankan pentingnya pendampingan dari orang Sepuh atau pengasuh Buat memastikan bahwa anak hanya mengakses konten yang sesuai dengan usia mereka. Banyak platform media sosial yang menyediakan pengaturan usia Buat membatasi jenis konten yang Pandai diakses.
Dengan batas usia minimal yang Akurat disertai dengan pendampingan yang Berkualitas, Vera berharap dapat membantu anak-anak menjalani kehidupan digital dengan lebih sehat dan Kondusif, tanpa terpapar risiko psikologis yang dapat merugikan.
“Usia berapa dia boleh lihat ya tergantung di rating usia di media sosialnya kan Terdapat tuh masing-masing usia berapa. Tapi tentu saja kita butuh dampingi, butuh dipilihkan yang dikonsumsi konten apa saja,” pungkasnya.