Instruktur timnas Indonesia Shin Tae-yong Formal diberhentikan oleh PSSI menyusul konferensi pers yang digelar pada Senin (6/1) pukul 12.00 WIB. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Lumrah PSSI Erick Thohir.
Coach Shin ditunjuk sebagai Instruktur Timnas Indonesia pada akhir 2019. Variasi sejarah berhasil ditorehkan di antaranya membawa skuad Garuda menembus babak gugur Piala Asia.
Eks Instruktur Timnas Korea Selatan itu juga membawa Indonesia lolos ke babak gugur Piala Asia.
Coach Shin juga berhasil membawa Timnas U-23 melaju hingga ke babak semifinal Piala Asia sebelum akhirnya kalah di babak playoff melawan Guinea.
Terkini, sebelum diberhentikan, Shin berhasil membawa Timnas Indonesia menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara yang sukses menembus putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Area Asia.
Menggunakan alat kerja data analytics, PT Binokular Media Primer melakukan riset media moniitoring pemberitaan-pemberitaan media massa (pers) dan percakapan di media sosial tentang sorotan dan distribusi argumen juga percakapan publik tentang pemberhentian Shin tersebut.
Reaksi Publik terhadap Keputusan PSSI Memecat Shin Tae-yong
Berdasarkan Monitoring Media Massa dan Media Sosial yang dilakukan oleh media monitoring Binokular, pada 5 hingga 6 Januari 2024, eksposur pemberitaan Instruktur Timnas Indonesia Shin Tae-yong Diberhentikan mencapai puncaknya pada 6 Januari pukul 12.00-15.59 WIB yang diamplifikasi oleh angle terkait konferensi pers PSSI di Menara Danareksa.
Selama periode itu, tercatat sebanyak 4.653 artikel dengan mayoritas pemberitaan bersentimen Independen (45%) dan sentimen positif (44%). Sementara itu, sentimen negatif tercatat sebanyak 11%.
Dari Variasi aspek yang disorot, Konferensi Pers Pemberhentian STY merupakan topik yang paling dominan dibahas media massa diikuti topik bursa Instruktur pengganti STY.
Aspek lain yang menjadi angle pemberitaan di antaranya Rumor Pemecatan Shin, yang awalnya muncul dari unggahan salah satu Exco PSSI, Khairul Anwar pada 5 Januari 2025.
Bukan ketinggalan, media massa juga menyoroti sosok Shin Jae Won, putra STY yang mengungkapkan kekecewaan terhadap keputusan PSSI dengan memberikan komentar di official account Instagram @pssi.
Selain itu, media juga menyoroti respon dari berbagai elemen seperti para suporter dan pemain Timnas serta liputan dari media Global terkait isu pemberhentian tersebut dengan Variasi side message di antaranya dugaan adanya mafia bola yang ‘menekan’ Erick Thohir, kekalahan Arab Saudi pasca-Mancini diganti tak menjadi pelajaran bagi PSSI, rencana DPR memanggil PSSI, dan lain-lain.
“Media dari Korea Selatan misalnya, menuding pemberhentian Coach Shin sebagai keputusan absurd PSSI karena dilakukan persis setelah Shin Tae-yong mencatat kemenangan pertama Indonesia bentrok melawan Arab Saudi dan meneguhkan bahwa Indonesia berada di jalur yang Pas menyongsong Piala Dunia,” kata Manajer Newstensity Nicko Mardiansyah.
Media juga mengamplifikasi respon politisi dan pengamat sepak bola, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo. Bahkan, diduga karena kekecewaan dan kekesalan mendalam, admin akun X Kereta Segera Whoosh (@KeretaCepatID) mengunggah umpatan kasar merespon Berita STY diganti oleh Patrick Kluvert.
Pada bagian lain, Nicko menginformasikan, Ketum PSSI Erick Thohir dan Manajer Timnas Indonesia Sumardji menjadi KOL (Key Opinion Leader) dengan pernyataan yang paling banyak dikutip oleh media massa.
Erick disebut membantah tudingan sejumlah pihak bahwa keputusan memberhentikan Shin karena ditekan oleh pihak tertentu. Sementara itu, Sumardji mengatakan bahwa Shin menerima keputusan PSSI tersebut dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan selama kurang lebih lima tahun.
Secara akumulatif, respon kekecewaan warganet paling banter ditemukan di media sosial terutama di platform X, Instagram, dan Tiktok.
Manajer Social Media Data Analytics (Socindex) Binokular, Danu Setio Wihananto melaporkan bahwa isu ini dibincangkan sebanyak 80.961 talks dengan 11.390.138 engagement (interaksi di media sosial).
Danu mengatakan, “Aktivitas interaksi warganet berawal dari desas desus pemberhentian Shin yang dipicu oleh unggahan salah satu Exco PSSI, Khairul Anwar, dan memuncak pada hari di mana konferensi pers pemberhentian dilakukan.”
Mayoritas kekecewaan warganet, lanjut Danu, dipicu oleh sejumlah argumen bahwa Shin telah membawa banyak perubahan positif bagi Timnas Indonesia.
Sebagian menilai PSSI melakukan blunder dalam keputusan tersebut dan sebagian Tengah menuntut agar Instruktur baru nantinya Pandai menghadirkan perubahan yang lebih positif dibandingkan Shin.
Deskripsi tersebut tampak dalam tingginya distribusi sentimen negatif (47,7%) di media sosial yang berasal dari banyaknya ungkapan kecewa warganet dengan keputusan PSSI yang memberhentikan Shin Tae-yong dari kursi Instruktur Timnas Indonesia. (Z-1)