liputanindo.com – Gambar Di atas adalah Sosok Motor Honda X-ADV. Motor yang banyak dibilang sebagai sebuah Big-Bike Metik walaupun pada dasarnya mesinnya Bukan mengguankan sistem Sutomatic CVT, Melainkan Mengguankan Dual Clutch transmission ( DCT). Dalam pembahasan kali ini kita mau sedikit Pusat perhatian dulu ke roda dan kaki kaki belakang dimana terlihat memang X-ADV ini menggunakan kaki kaki mirip motor sport pada umumnya Yakni Mengguankan Swing-arm plus transmisi akhir penggerak roda yang mengguankan V-Belt. Yes Kembali Kembali seperti jga TMAx yang kita bicarakan kemarin, Bukan Terdapat bongkahan Box-CVT di kaki kaki belakang seperti yang umumnya dipakai di skuter skuter Mekanis.
Terbesit tanda tanya, Kenapa Motor motor ‘matik’ dengan sudut pandang Performa/ sport seperti TMAX, Kymco AK550, dan X-ADV Bukan menggunakan Box CVT di bagian kaki kaki belakang ? jawabannya sepertinya teknis Mulai dari Panjangnya CVT Belt Tamat Bentuk, Bobot dan kekuatan dari Bongkahan Box CVT. Dilihat dari bentuk saja, umumnya Box CVT ini ditempatkan hanya di salah satu sisi dari kaki kaki belakang, bentuknya Bukan Pandai dilendutkan seperti halnya Mono arm / pro-arm sehingga akan memberikan perbedaan distribusi bobot antara bagian kanan dan kiri dari buritan belakang. liputanindo Serius ini akan Terdapat efeknya Begitu bermanuver.
Hal kedua dari Bobot yang Pandai dilihat adalah soal ‘Unsprung weight’ . . . Ok Buat menjelaskan terusannya mari kita bicara dulu soal Sprung weight dan unsprung weight. Sprung Weight pada dasarnya adalah segala bobot yang di bebankan di atas Suspensi seperti Frame, body, mesin, Rider, dan segala cairan seperti misalnya bensin. Sementara Unsprung Weight adalah part part yang Bukan disupport oleh Suspensi, biasannya terletak ‘sebelum ‘suspensi sepetti sistem pengereman, as ban, Roda, ban.
Nah, Salah satu Konsep dalam Membikin kendaraan Mempunyai performa handling yang bagus adalah meminimalisasi Unsprung weight. Semakin kecil unsprung weight maka akan memperkecil kerja dari suspensi Buat Membikin ban dari Roda tetap berada di daerah kontaknya dengan permukaan jalan. semakin berat maka inersia nya akan semakin besar . . ujung ujungnya lebih sulit berakselerasi dan berdeselerasi. Oleh karena itu banyak dari pembalap mengganti velg mereka dengan Valg bermaterial lebih ringan Tetapi tetap kuat seperti Magnesium.
Tetapi balik Kembali yang sedang kita bahas kali ini Kembali Kembali adalah soal Box CVT yang secara Biasa memang bentuknya besar, bulky dan Mempunyai bobot yang besar. Tetapi begitu mesin automatic sangat dikenal dengan kemudahaan pengoperasiannya sehingga memang Begitu ini kita Pandai lihat jenis motor ini banyak dibuat berbagai Diversifikasi bentuk. Buat mesin Honda sendiri contohnya, varian mesin 150 cc Matik Begitu ini sudah paling Bukan turun ke tiga varian walaupun mungkin secara detail Terdapat perbedaanya yakni vario 150, PCX 150 dan ADV 150.
Spesifik ADV 150, Buat sementara ini pembeda dari PCX150 banyak dilakukan di bagian Eksterior body dan Juga di bagian suspensi, Tetapi memang belum masuk ke ranah Yang lebih detail seperti soal Mereduksi Unsprung weight agar Handling belakang Motor ini Pandai lebih Berkualitas. Tetapi begitu Menyaksikan apa yang pernah dilakukan Honda dengan Membikin mesin Revo AT
Yap Motor bebek ini menggunakan mesin yang sebenarnya secara platform Bukan berbeda jauh dengan mesin AT pada umumnya yakni menggunakan CVT Tetapi Transmisi akhirnnya juga tetap menggunakan rantai. Apabila Mesin ini dibuat Versi 150cc Liquid Cooled Lampau di benamkan di bentuk Body ADV 150 sepertinya akan Membikin banyak perbedaan performa Apabila kita berkaca pada tinjauan Unsprung Weight yang sudah kita bahas di atas.

Walaupun menghadirkan Potensi Performa lebih, Tetapi secara cost memang butuh pengeluaran lebih. Honda harus kembali riset Membikin mesin model begini yang 150 cc, belum Kembali secara Biasa Terdapat dua part bergerak serupa yang harus di-maintenance selama pemakaian Yakni CVT belt dan Rantai.
Taufik of BuitenZorg | @liputanindo