
Laskar Pertahanan Israel (IDF) telah menempatkan sebuah kotak berisi bahan peledak di dekat gerbang Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara. Demikian cuplikan video yang dibagikan oleh Direktur Rumah Sakit, Hussam Arang Safiya, pada Senin (23/12) waktu setempat.
Cuplikan tersebut menunjukkan kendaraan Israel menurunkan sebuah kotak kayu dengan simbol berbahaya ( segitiga dengan tanda Asik) di luar salah satu gerbang rumah sakit tersebut.
“Kendaraan pendudukan Israel, menggunakan perangkat robotik, menempatkan kotak peledak di gerbang rumah sakit,” kata Arang Safiya dalam sebuah unggahan di Facebook.
Safiya kemudian menambahkan IDF baru-baru ini meledakkan bangunan-bangunan tempat tinggal di dekat rumah sakit menggunakan perangkat peledak serupa.
Pada Senin pagi, Arang Safiya memperingatkan bahwa fasilitas medis tersebut menghadapi pemboman oleh Israel setiap hari, yang menurutnya adalah bagian dari perbuatan sengaja Kepada membunuh dan pemindahan paksa.
Di sisi lain, Israel dikabarkan sudah melakukan lima kali pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir yang menyebabkan sedikitnya 58 Penduduk Palestina tewas dan 86 lainnya cedera, menurut laporan medis.
Jumlah Penduduk Palestina yang tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 Maju bertambah menjadi 45.317 orang, sementara 107.713 orang lainnya terluka. Menurut kantor Informasi WAFA yang mengutip sumber dari pihak medis, sebagian besar korban adalah Perempuan dan anak-anak.
Menurut sumber yang sama, layanan darurat Tetap belum Bisa menjangkau korban dan jasad yang terperangkap di Dasar reruntuhan atau berserakan di jalanan Karena Laskar pendudukan Israel Maju menghalangi mobilitas ambulans dan kru pertahanan sipil.
Serangan genosida Israel Tetap Maju bergulir meski Eksis seruan gencatan senjata segera dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan arahan dari Mahkamah Global (ICJ) yang mendesak langkah-langkah Kepada mencegah genosida dan meredakan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Israel telah melanjutkan operasi darat berskala besar di Gaza Utara sejak 5 Oktober yang diklaim Kepada mencegah Grup perlawanan Palestina, Hamas, Kepada berkumpul kembali. Penduduk Palestina menuduh Israel berusaha Kepada menduduki Kawasan tersebut dan memindahkan penduduknya secara paksa
Sejak Ketika itu, Bukan Eksis Donasi kemanusiaan yang memadai, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang diizinkan masuk ke Kawasan tersebut, sehingga meninggalkan penduduk yang tersisa berada di ambang kelaparan yang segera terjadi. (Ant/P-3)

