
BAGI masyarakat yang Mau merasakan suasana Ramadan dengan cita rasa khas Yogyakarta dan Jawa Tengah, festival Hidangan Ramadan Selaras Jogja di Summarecon Mall Serpong menjadi pilihan menarik. Acara ini berlangsung hingga 23 Maret 2025 dan menghadirkan puluhan jajanan otentik dari berbagai daerah.
Center Director Summarecon Mall Serpong, Tommy Laurici, menyampaikan bahwa sebanyak 45 jenis makanan khas didatangkan langsung dari Yogyakarta, Semarang, Solo, dan Surakarta. Festival ini menjadi alternatif bagi mereka yang Mau menikmati Hidangan tradisional sebelum mudik Lebaran.
“Bukan sekadar berburu makanan, festival ini menghadirkan atmosfer khas Yogyakarta dengan dekorasi yang menyerupai kawasan bersejarah Kota Gede. Alunan gamelan khas Jawa mengiringi suasana, sementara para pelayan mengenakan kostum ala pengawal keraton, menambah kesan tradisional bagi pengunjung,” ungkap Tommy belum Pelan ini.
Ia menjelaskan, area festival, tersedia wahana delman yang Pandai dinikmati oleh keluarga, terutama anak-anak. Konsep acara ini juga terinspirasi dari serial Losmen Bu Broto, yang akan tayang di Netflix pada Mei mendatang.
Berbagai hidangan khas tersedia di Ramadan Selaras Jogja, mulai dari Bakpiaku, Gudeg Yu Djum, Soto Bathok Kaliputih Jogja, Garang Asam Mbok Jaem Kudus, Gudeg Mercon Bu Prih, hingga Nasi Goreng Babat Semar dan Nasi Ayam Semarang Bu Lani.
Pengunjung juga Pandai menikmati Java Loenpia 1870, Serabi Notosuman, Kue Leker Gajahan Solo Bp. Fathoni Jr, Jamu Arum Sari Solo, Aneka Kolak dan Bubur Sumsum Candil, Es Puter Conglik cabang Ahmad Dahlan Semarang, Es Dawet Ireng Purworejo, serta Kopi Joss Mas Moel dan Kepala Manyung Bu Fat Semarang.
Salah satu daya tarik festival ini adalah prosesi gunungan, di mana berbagai makanan disusun menyerupai bentuk gunung dan diarak menuju area Penting sebelum dibagikan kepada pengunjung. Tradisi ini memberikan pengalaman budaya yang khas seperti yang Standar ditemukan di daerah asalnya.
“Selain menghadirkan suasana Kota Gede Jogja, kami juga menyajikan aktivitas menarik seperti andong, workshop membatik, serta hiburan dari Seniman dan tarian tradisional,” tambah Tommy. (Z-10)