Berbagi Kisah Sukses 20 Tahun DBL di Indonesia Sports Industry Summit 2024

Konsistensi DBL Indonesia menyelenggarakan Aliansi basket pelajar selama 20 tahun menghadirkan banyak apresiasi. Karena, meskipun yang diselenggarakan kompetisi level amatir, Tetapi Aliansi basket tersebut dikelola secara profesional. Bahkan pengelolaan Aliansi basket pelajar ini diakui telah menjadi sebuah sports industry.

Pengakuan itulah yang didapat DBL Indonesia ketika diundang dalam event bergengsi yang dihelat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yakni Indonesia Sports Industry Summit 2024.

CEO sekaligus founder DBL Indonesia Azrul Ananda hadir dalam acara tersebut. Mas Aza, sapaan Azrul Ananda, hadir sebagai pembicara Berbarengan para mereka yang selama ini bergerak dalam industri olahraga.

Menariknya, Mas Aza hadir sebagai pembicara yang selama ini mengelola Aliansi pelajar. Sedangkan pembicara lainnya adalah mereka yang terlibat dalam pengelolaan Aliansi profesional. Misalnya Terdapat pengelola Aliansi sepak bola profesional Indonesia (Aliansi Indonesia Baru atau LIB) dan Aliansi basket profesional (Indonesia Basketball League atau IBL).

Dalam kesempatan itu, Azrul Ananda banyak menceritakan soal sejarah berdirinya DBL. Di mana, Azrul Ananda terinspirasi Membikin Aliansi basket pelajar setelah pulang dari Amerika Perkumpulan. Kebetulan ketika mendapatkan beasiswa bersekolah di Amerika Perkumpulan, Azrul Ananda memang pernah menjadi fotografer Kepada tim basket SMA-nya yang bertanding di Aliansi pelajar di sana.

“Di Amerika itu, Aliansi basket pelajar sudah sangat memperhatikan yang namanya student athlete. Sehingga akademiknya Kagak boleh tertinggal ketika anak tersebut aktif menjadi seorang atlet,” cerita Azrul.

Cek Artikel:  Diikuti 118 Atlet dari 22 Negara, Waduk Toba Jadi Tuan Rumah AJWC 2023

Pengalaman mengikuti Aliansi basket pelajar di Amerika Perkumpulan itulah yang kemudian diadopsi Azrul Ananda ketika ia kembali ke tanah air.


Azrul Ananda ketika berbagi cerita perjalanan 20 tahun DBL Indonesia di ajang Indonesia Sports Industry Summit 2024.

Awalnya Azrul sekadar berkeinginan Membikin kompetisi olahraga anak muda yang proper. Di mana kompetisi olahraga anak muda itu juga Dapat dimanfaatkan juga Kepada meregenerasi pembaca media cetak yang dikelola Azrul Ananda dan keluarganya.

Sempat terpikirkan Kepada Membikin Aliansi basket mahasiswa. Tetapi Rupanya pilihannya Anjlok ke Aliansi basket pelajar. “Rupanya basket di level SMA itu lebih fun dan pure,” ujar Azrul.

Kata Azrul, sebelum DBL lahir, sebenarnya sudah Terdapat Aliansi basket pelajar. Tetapi konsepnya Kagak menganut student athlete. “Nah DBL hadir dengan konsep student athlete. Mereka yang ikut itu student, basketnya itu menjadi Mimbar Kepada mencari prestasi sekaligus mengajarkan sesuatu yang Kagak Dapat didapatkan di sekolah,” kata Azrul.

Berangkat dari Surabaya dan kemudian Perluasan di Malang, Aliansi DBL  dalam perjalanannya booming dan Dapat Lalu membesar. Hadir di banyak kota. Dari Aceh Tiba Papua.

Cek Artikel:  Jadwal dan Link Live Streaming DBL Surabaya Hari Ini 27 Agustus 2024

Musim ini kompetisi DBL yang bernama Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 digelar di 31 kota dan 23 provinsi se-Indonesia. “Mungkin kalau Kagak Terdapat pandemi, kami sudah Dapat Terdapat di Seluruh provinsi,” kata Azrul.

Menariknya, Metode DBL membesar Malah bukan dengan mengendurkan soal regulasnyai, terutama yang berkaitan dengan konsep student athlete. Pada prakteknya, regulasinya malah Lalu diperbaiki dan diperketat.

“Kalau dulu gak naik kelas gak boleh ikut atau main di DBL. Sekarang makin ketat, nilai di Rendah 6 Kagak boleh ikut,” ungkap pria yang belakangan dikenal juga sebagai sosok di balik suksesnya sejumlah event sepeda sebagai sport tourism di beberapa kota itu.

Azrul menegaskan, kehadiran kompetisi DBL lebih dari sebuah Aliansi pembinaan. Karena Apabila sebagai pembinaan, maka ujungnya para pemain DBL menjadi pro player di Aliansi profesional atau timnas.

Nah faktanya, 99 persen pemain DBL Kagak menjadi pemain basket profesional. “Mungkin 99 persen pemain berhenti basket setelah SMA. Tapi mereka harus menjadi profesional di bidangnya masing-masing. Apa yang mereka dapat selama mengikuti kompetisi DBL, harapannya Dapat mereka terapkan di bidangnya masing-masing, salah satunya sportivitas dan kedisiplinan,” kata Azrul.

Apa yang disampaikan Azrul memang diakui mantan-mantan pemain DBL yang akhirnya tak berkarier sebagai pemain basket profesional. Sebut saja mereka yang kemudian menjadi perwira-perwira polisi yang masuk lewat jalur Akademi Kepolisian (Akpol). Bahkan Begitu ini sudah Terdapat dua eks pemain DBL yang menjadi lulusan Akpol dan meraih predikat Adhi Makayasa (lulusan terbaik).

Cek Artikel:  Ini Jadwal Lengkap Balapan Formula 1 GP Brasil

Salah satu dari lulusan terbaik itu, AKP Nahal Rizaq mengakui, kemampuan fisik dan kedisiplinan yang dihadapi Begitu Lagi di Akpol sudah banyak dipelajarinya Begitu menjadi pemain DBL.

Azrul mengakui keberhasilan DBL menyelenggarakan Aliansi basket pelajar selama 20 tahun ini tak lepas dari konsistensi menjalankan regulasinya. DBL tak pernah kompromi terhadap pelanggaran-pelanggaran aturan.

“Konsistensi itu paling susah diterapkan. Kami Dapat menjaga itu selama 20 tahun ini,” kata Azrul.

Setelah berjalan 20 tahun dan diakui banyak pihak sudah menjadi sebuah sports industry, Azrul menyebut DBL menjadi bukti bahwa apa saja Dapat dilakukan asal mau. Asal konsisten. “Dan asal jeli dalam mengembangkan sesuatu,” tegas Azrul.

Kemenpora menghadirkan Sports Industry Summit 2024 sebagai perhelatan tahunan yang mempertemukan para pemangku kepentingan dalam dunia olahraga di Indonesia. Acara ini menjadi sebuah wadah berbagi dan berdiskusi Kepada merayakan kemajuan dan mengangkat Imej dan kualitas industri olahraga Indonesia.(*)

Mungkin Anda Menyukai