Berawal dari Salah Paham, Puluhan Orang Naik Truk dan Serang Anggota Desa Meninting NTB

Liputanindo.id – Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta Anggota Kepada bijak menanggapi konflik antara Anggota setempat dengan masyarakat di kawasan Senggigi, Lombok Barat.

“Anggota harus bijak dalam menggunakan media sosial, agar Enggak menggiring pembaca menilai Area ini Enggak kondusif,” kata Kepala Bangkespoldagri Kabupaten Lombok Tengah, Murdi di Praya, Jumat (17/5/2024).

Sejumlah Golongan Anggota dari Desa Rambitan, Kabupaten Lombok Tengah, sebelumnya menyerang Anggota di Desa Meninting, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (10/5), karena kesalahpahaman.

“Proses mediasi sedang dilakukan Kepada mencegah Dampak sosial dan Kepada proses lainnya tetap diserahkan kepada aparat penegak hukum sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya.

Ia mengatakan kedua Area tersebut merupakan daerah pariwisata, Bagus itu Lombok Tengah maupun Lombok Barat, sehingga diharapkan Sekalian masyarakat Kepada menjaga situasi kondusif Area Kepada kemajuan pariwisata di NTB.

Cek Artikel:  Iwapi Jawa Tengah Didorong Berpartisipasi dalam Pengadaan Pemerintah

“Kalau Area kita Enggak kondusif, Enggak Eksis wisatawan yang mau datang,” katanya.

Oleh karena itu, ia berharap kepada masyarakat Kepada Enggak membangun narasi yang Enggak Jernih di media sosial maupun di media massa yang dapat menimbulkan gangguan kamtibmas, karena mereka yang memberikan pendapat Enggak Eksis di Letak kejadian.

“Bijaklah dalam menggunakan media sosial, agar pariwisata kita tetap maju dan ekonomi masyarakat Lanjut tumbuh,” katanya.

Polres Lombok Barat mengidentifikasi para pelaku yang menyerang Anggota di Dusun Montong, Desa Meninting, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (10/5) malam.

“Jadi, tindak lanjut kejadian di Montong Buwuh, kami Ketika ini Tetap melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Mudah-mudahan pelaku Dapat teridentifikasi dengan Segera,” kata Kepala Polres Lombok Barat AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi.

Cek Artikel:  Mahasiswi Topengteran Undip Semarang Diduga Bunuh Diri, Kemenkes Teror Dokter Senior

Selain saksi, pemeriksaan dilakukan terhadap media perekam, salah satunya CCTV yang Eksis di Sekeliling Letak kejadian.

Ia memastikan menangani persoalan ini dengan serius. Bahkan, guna mengungkap kasus ini pihaknya berkolaborasi dengan Polda NTB.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pihaknya telah mengetahui motif dari aksi penyerangan yang diduga dilakukan oleh sekelompok Anggota dari Area Lombok Tengah.

“Jadi, ini berawal dari ketersinggungan Anggota terhadap aksi pengendara yang berboncengan melintas di jalan raya Meninting. Mereka datang dari arah Senggigi menuju Mataram,” ujarnya.

Karena tersinggung, Anggota di Sekeliling Letak kejadian mengejar pengendara yang berboncengan, hingga terjadi perselisihan.

“Setelah diingatkan, mereka (pengendara) pulang. Dari rumahnya, kemudian mereka bawa Anggota yang jumlahnya kurang lebih 50 orang dengan truk, menyerang Montong Buwuh,” ucap dia.

Cek Artikel:  Momen Pj Gubernur Sulsel Zudan Tersenyum Dipeluk Murid Berkebutuhan Tertentu di Makassar

Akibat dari aksi tersebut, Gede Junaedi membenarkan adanya dua korban dari Anggota Montong Buwuh yang mengalami luka dalam aksi penyerangan tersebut.

“Kepada yang satu, mengalami luka di tangan, satunya Tengah luka di bagian belakang kepala. Keduanya sudah mendapatkan perawatan medis, dan mereka sudah melapor ke Polda NTB,” katanya.

Mungkin Anda Menyukai