Berawal dari Iseng, Aktor Gandhi Fernando Jajal Peruntungan Jadi Movie Reviewer

Liputanindo.id JAKARTA – Setelah sukses sebagai aktor, produser dan penulis skenario, Gandhi Fernando, kini menjajal profesi baru yakni menjadi movie reviewer content creator.

Ide ini muncul usai Gandhi Fernando iseng mereview semua jenis film, series, web series hingga video klip  sejak 2021 di TikTok.

Baca Juga:
Teten Minta TikTok dan GoTo Taati Regulasi dan Lindungi UMKM di Indonesia

“Tiba-tiba naik ratusan ribu bahkan sampai jutaan penonton. Sejak saat itu kemudian mulai banyak masuk brand campaign dan endorsement deals. Alhasil saya berpikir ini harus serius dan konsisten,” kata Gandhi yang pernah kuliah Gambar hidupmaking di University of California Los Angeles pada 2009-2012 dalam keterangannya pada, Senin (7/11/2022).

Cek Artikel:  Peran Krusial Bidan dalam Pelayanan Kontrasepsi Modern di Indonesia

Gandhi Fernando menambahkan, pengalamannya bermain di sejumlah film seperti ‘Mantan’ dan ‘Tuyul’ cukup memudahkan dirinya melakoni profesinya sebagai movie reviewer content creator.

“Karena pengalaman saya cukup lumayan di depan dan belakang layar, didukung pendidikan terkait film, jadi saya mempunyai dasar memahami dan menilai sebuah film dari performa para aktor, script, directing, sinematografi, make up, kostum, CGI, tata artistik sampai editing dan sound design, jadi tidak menilai film dari hanya bagus dan tidak secara jalan cerita,” katanya.

Review film menurut Gandhi akan memberi pengaruh pada penjualan tiket atau langganan streaming. Sebuah film atau series akan lebih ramai kalau diperbincangkan banyak orang.

Movie reviewer di Tiktok adalah jendela utama untuk para produser dan platform streaming agar filmnya dapat diperbincangkan banyak orang. Apabila filmnya tidak ada yang memperbincangkan, biasanya sepi.

Cek Artikel:  Travis Kelce Siap Tampil di Happy Gilmore 2

“Karena mayoritas orang nonton film itu inginnya film yang ramai diperbincangkan agar menjadi bahan obrolan di kalangan pertemanan mereka,” jelasnya.

Meski demikian, bukan berarti perjalanan dirinya menjadi movie reviewer mulus. Di tengah jalan ada juga komentar yang menilainya tidak kredibel.

“Kebiasaanlnya itu terjadi jika film favoritnya tidak di review bagus. Itu dari sisi penonton. Dari sisi pembuat film, masih ada beberapa pelaku industri yang baper dan sakit hati. Jadi supaya win-win solution saya biasa permisi dan minta maaf dulu di awal untuk mereview sekiranya kalau ada salah kata atau kata-kata yang menyakitkan mohon dimaafkan,” kata dia.

TikTok menurutnya merupakan platform yang membuat siapa saja bisa berkarya. Enggak harus punya nama besar agar punya audience, melainkan memerlukan konsistensi dan memahami target pasar yang dituju.

Cek Artikel:  Mulai Wamil Awal Desember, Jin BTS Rayakan Ulang Pahamn di Barak Militer?

“Saking banyak yang menggunakan TikTok termasuk anak kecil, saya menuntut diri sendiri untuk tetap sopan dalam berkata-kata, tidak menggunakan kata-kata kotor, tidak menyebarkan berita bohong. Saya ingin secara tidak langsung juga mengedukasi mereka dan mendukung pemerintah untuk tetap beretika saat bermedia sosial,” tutup dia. (RIO)

 

Baca Juga:
Surat Lamban Osama Bin Laden soal Dukungan AS ke Israel kembali Viral

 

Mungkin Anda Menyukai