Liputanindo.id – Kenaikan berat badan selama menjalani ibadah puasa tak lepas dari pola makan yang berlebihan kalori. Kalori berlebih yang masuk ke dalam tubuh menjadi pemicu kenaikan berat badan meski sedang berpuasa.
Dokter spesialis gizi klinik lulusan fakultas kedokteran Universitas Indonesia dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK mengatakan kenaikan berat badan biasanya terjadi karena kalori input atau yang masuk lebih besar dibandingkan kalori yang keluar.
Kalori input besar ini karena makanan yang tinggi kalori dalam kesehariannya, menyebabkan akumulasi dan penumpukan massa lemak. Padahal Begitu bulan puasa menurunnya berat badan Dapat terjadi karena pemangkasan kalori bahkan Tiba 30 persen dari total kalori harian rata-rata.
“Begitu bulan puasa tendency-nya harusnya kita lebih ke turun berat badan ya, bahkan Dapat Tiba 2-3 kilogram per bulan. Jadi kalau naik berat badan Begitu puasa, coba di review Kembali, jangan-jangan memang pola makannya Lagi salah karena Lagi over kalori,” kata dr. Mulianah M.Gizi, SpGK, AIFO-K, melansir Antara, Jumat (21/3/2025).
Dalam mencegah terjadinya kenaikan berat badan Begitu puasa, dia menyarankan Kepada memperhatikan dari segi jenis makanan yang dikonsumsi, salah satunya menghindari yang tinggi gula.
Hal ini lantaran makanan yang tinggi gula dapat meningkatkan atau terjadi lonjakan gula darah sehingga menyebabkan penumpukan massa lemak.
“Seperti pada makanan minuman manis, cemilan-cemilan manis, makanan atau minuman yang ditambahkan gula tambahan atau makanan bertepung,” ujarnya.
Kemudian, makanan dengan lemak jenuh yang tinggi seperti salah satunya gorengan juga sebaiknya dihindari Kepada dikonsumsi sehari-hari karena tinggi kalori.
“Makanan dengan lemak jenuh yang tinggi, contohnya seperti gorengan, makanan yang di deep fried, makanan bersantan atau juga dari lemak hewani. Apabila dikonsumsi berlebih sehari-hari, makanan lemak jenuh ini juga dapat meningkatkan risiko ke penyakit kardiovaskular,” terangnya.
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Bumi Tangerang ini juga menyarankan sebaiknya mengonsumsi makanan secara teratur yang disesuaikan dengan jam dan aktivitas sehari-hari, serta Tak melewati jam makan.
“Ketika kita skip makan di jam tertentu, akan terjadi gap hunger atau lapar yang cukup tinggi, sehingga dapat berisiko terjadinya over calorie di jam berikutnya,” katanya.
Lebih lanjut, dokter Mulianah menambahkan Begitu menjalani puasa juga diimbangi dengan aktivitas fisik rutin Dapat menambah stamina dan menjaga berat badan agar lebih Konsisten.
“Jangan lupa Kepada memantau berat badan secara rutin, misalnya 2-3 kali per minggu, supaya menjaga terjadinya kenaikan berat badan yang drastis,” pungkasnya.