ANAK membutuhkan asupan gizi yang lengkap Kepada mendukung tumbuh kembang mereka. Salah satu nutrisi Krusial yang Tak boleh terlewatkan adalah zat besi,
Mineral ini Mempunyai peran Primer dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui sel darah merah, sekaligus mendukung sistem kekebalan tubuh.
Kekurangan zat besi dapat melemahkan kekebalan tubuh anak, meningkatkan risiko infeksi, dan menyebabkan kelelahan. Zat besi juga Krusial Kepada pembentukan hormon, metabolisme, sintesis DNA, dan perkembangan kognitif.
Dokter anak Spesialis tumbuh kembang pediatri sosial, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K) mengatakan bahwa zat besi merupakan salah satu mikronutrien yang sanga dibutuhkan Kepada mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.
Menurutnya kecukupan zat besi yang Berkualitas akan membantu anak tumbuh dengan optimal, Mempunyai daya tahan tubuh yang kuat. Zat besi juga berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh agar anak Tak mudah terinfeksi penyakit.
Dia juga menjelaskan bahwa zat besi harus di serap setiap hari oleh tubuh dengan seimbang “Keseimbangan zat besi positif Sekeliling 1 mg asupan zat besi per hari. Karena Sekeliling 10 persen zat besi makanan diserap, 8-10 mg zat besi makanan harus dikonsumsi setiap hari,” ujarnya
Berapa Kebutuhan Zat Besi Kepada anak per hari?
Dalam standar Bilangan Kecukupan Gizi (AKG), anak di atas satu tahun membutuhkan rata-rata asupan zat besi sebanyak 7-10 miligram per hari. Kepada lebih detailnya, mengacu pada Kementerian Kesehatan dan beberapa sumber lainnya, berikut kebutuhan zat besi yang dibutuhkan anak mulai usia balita hingga anak remaja:
- Bayi usia 0–5 bulan: 0,3 mg/hari
- Bayi usia 6–11 bulan: 11 mg/hari
- Anak usia 1–3 tahun: 7 mg/hari
- Anak usia 4–6 tahun: 10 mg/hari
- Anak usia 7–9 tahun: 10 mg/hari
- Anak usia 10–12 tahun: 8 mg/hari
- Remaja Pria usia 13–18 tahun: 11 mg/hari
- Remaja Perempuan usia 13–18 tahun: 15 mg/hari
Kondisi yang Rentan Kekurangan Zat Besi
Beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko kekurangan zat besi pada anak, yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan mereka. Berikut adalah beberapa Elemen yang perlu diwaspadai:
1. Bayi Lahir Prematur atau Berat Badan Lahir Rendah
Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah seringkali Tak Mempunyai cadangan zat besi yang cukup dalam tubuh mereka. Oleh karena itu, mereka memerlukan suplementasi zat besi tambahan Kepada mendukung pertumbuhan.
2. Konsumsi Susu Sapi, Susu Kambing, atau Susu Kedelai Berlebihan
Anak yang mengonsumsi susu sapi, susu kambing, atau susu kedelai secara berlebihan sebelum usia 1 tahun berisiko kekurangan zat besi dan dapat menghambat pemenuhan kebutuhan nutrisi anak.
3. Pola Makan yang Tak Mengandung Cukup Zat Besi
Anak yang Tak mendapatkan asupan makanan yang seimbang setiap hari juga berisiko mengalami defisiensi zat besi ini dan dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi.
4. Anak dengan Infeksi Kronis atau Kondisi Kesehatan Tertentu
Anak-anak yang mengalami infeksi kronis atau Mempunyai kondisi kesehatan tertentu membutuhkan lebih banyak zat besi Kepada melawan infeksi dan mendukung proses pemulihan, sehingga kebutuhan zat besi mereka meningkat.
5. Remaja Putri yang Mengalami Menstruasi
Remaja putri lebih rentan kekurangan zat besi karena kehilangan darah Begitu menstruasi, yang dapat mengurangi cadangan zat besi secara signifikan. Oleh karena itu, mereka perlu memastikan asupan zat besi yang lebih tinggi Kepada menggantikan kehilangan tersebut.
Metode Mengatasi Kekurangan Zat Besi pada Anak
Kepada mencegah dan mengatasi kekurangan zat besi, orang Sepuh perlu memperhatikan pola makan anak. Agar penyerapan zat besi lebih optimal, sebaiknya makanan kaya zat besi dikombinasikan dengan sumber vitamin C. Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh, seperti jeruk, stroberi, atau tomat.
Eksis juga beberapa pilihan makanan yang kaya zat besi antara lain daging merah tanpa lemak, ayam, kalkun, ikan, serta kacang-kacangan, lentil, Paham, dan kentang panggang.
Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli juga merupakan sumber zat besi yang Berkualitas. Selain itu, sereal dan makanan lain yang difortifikasi zat besi dapat membantu mencukupi kebutuhan gizi anak. (Ant/Kemenkes/alodokter/anakku/P-5)