Bentuk Sahabat Perdamaian di PBB, Para Menteri Negara Mendunia Selatan Serukan Perdamaian Rusia-Ukraina

Liputanindo.id – Para menteri luar negeri menyerukan diakhirinya perang Rusia-Ukraina selama pertemuan pertamanya di New York, Jumat (27/9). Pertemuan yang juga dihadiri oleh Indonesia itu mendorong kembali perdamaian di dunia.

Pertemuan yang diketuai oleh Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dan mitranya dari Brasil, Mauro Vieira, turut dihadiri oleh para diplomat tinggi dan perwakilan dari 17 negara Mendunia Selatan, termasuk Mesir, Indonesia, Zambia, Afrika Selatan, dan Meksiko.

Wang Yi mengatakan pertemuan ini dilakukan Kepada mencari perdamaian karena krisis Ukraina memasuki tahun ketiga.

“Api perang Tetap menyebar, risiko spillover meningkat, fajar perdamaian belum muncul, dan perkembangan situasi mengkhawatirkan,” kata Wang Yi dalam pernyataannya, dikutip Anadolu, Minggu (29/8/2024).

Cek Artikel:  Pengunjuk Rasa Israel Blokade Jalan Tuntut Netanyahu

Diplomat senior Tiongkok itu mengatakan bahwa Brasil, Tiongkok, Afrika Selatan, Mesir, Indonesia, Turki, dan negara-negara lain, sebagai Kawan Mendunia Selatan, berkomitmen pada solusi politik krisis Ukraina. Mereka juga sepakat Kepada meluncurkan inisiatif “Sahabat Perdamaian” terkait krisis Ukraina di platform PBB.

“Sahabat Perdamaian Bukan bermaksud memihak dalam konflik, atau mengganti platform yang Terdapat,” jelasnya.

Tetapi Wang Yi menekankan bahwa mereka akan mengumpulkan lebih banyak negara Kepada menyuarakan pendapat dan menciptakan suasana Kepada gencatan senjata dan memulai kembali perundingan perdamaian.

Pada hari Kamis, Tiongkok dan Brasil sepakat Kepada membentuk platform “Sahabat Perdamaian” guna berupaya mengakhiri perang di Ukraina yang dimulai pada bulan Februari 2022.

Cek Artikel:  Kecelakaan Pesawat Kecil di Bandara Hawaii, Dua Pilotnya Tewas

Kesepakatan itu dicapai selama pertemuan antara Wang Yi dan penasihat Primer presiden Brasil Celso Amorim di sela-sela Sidang Lumrah PBB ke-79 di New York.

Kedua negara mengeluarkan konsensus enam poin, yang menyerukan Segala pihak terkait Kepada melakukan de-eskalasi, menciptakan kondisi Kepada perundingan langsung hingga terwujudnya gencatan senjata, meningkatkan Donasi kemanusiaan.

Kemudian Kepada menentang penggunaan senjata pemusnah massal, menentang serangan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir dan fasilitas nuklir damai lainnya, dan melindungi stabilitas rantai industri dan pasokan Mendunia.

Mungkin Anda Menyukai