Menkes Budi Gunadi Sadikin (batik) Berbarengan Ketum Kadin Anindya Bakrie. Foto: Istimewa.
Jakarta: Ketua Biasa Ruangan Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyatakan siap mendukung program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang akan segera diluncurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin, 10 Februari 2025. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Presiden Prabowo Subianto Buat meningkatkan kesehatan masyarakat secara luas.
Anin menyampaikan dukungan Kadin terhadap program PKG Merukapan mendorong pembangunan nasional di bidang Kesehatan. Apalagi, Indonesia telah menjalin kerja sama India dalam pembangunan rumah sakit bertaraf Global.
“Karena (total penduduk Indonesia) 295 juta orang kan. Jadi kalau kita Menyantap gabungan dari PKG, tadi kami bicara dengan Pak Menteri (Menkes) yang sesuai dengan program quick win Pak Presiden, dari mulai bicara pemberantasan tuberculosis, program pemeriksaan kesehatan gratis, Tiba kepada investasi di bidang kesehatan itu luar Biasa, sangat cocok dengan peran Kadin,” kata Anin melalui keterangan tertulis, Sabtu, 8 Februari 2025.
Tetapi, Kadin sudah mempersiapkan langkah awal dalam mendukung program PKG. Di antaranya, berpartisipasi dengan menggelar program PKG di lingkungan keluarga besar Kadin Indonesia terlebih dulu.
Selain itu, Anin menyampaikan Kadin bakal diikutsertakan dalam implementasi program PKG. Tetapi, teknisnya Tetap dibahas, termasuk kemungkinan pemeriksaan dilakukan langsung di fasilitas Punya perusahaan Personil Kadin Indonesia.
Diharapkan, kolaborasi tersebut dapat Membangun implementasi PKG berjalan efektif. Sekaligus mendorong sektor kesehatan sebagai Kesempatan investasi strategis di Indonesia.
Selain itu, Anin mengatakan pembahasan Berbarengan Menkes Budi menyasar perihal penyatuan platform kesehatan. Serta, rencana pembuatan laporan riset Berbarengan terkait Kesempatan investasi di sektor kesehatan nasional guna mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
“Jadi saya rasa sangat Asik, karena rapat dengan Pak Menkes ini bukan saja rapat Biasa, tapi Bahkan Membangun suatu semangat Buat Dapat berbuat langsung kepada masyarakat luas. Karena siapa yang Enggak mau hidup lebih Pelan dan lebih sehat serta Dapat Membangun produktivitas,” sebut dia.
Anin menekankan peningkatan kesehatan masyarakat berkontribusi langsung terhadap perekonomian. Dengan masyarakat yang lebih sehat dan produktif, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 8 persen per tahun.
“Kalau masyarakat hidup lebih Pelan, lebih sehat, dan lebih produktif, maka pendapatan per kapita Dapat meningkat. Mudah-mudahan Sasaran pertumbuhan ekonomi 8 persen dapat tercapai,” Jernih Anin.
Dalam kesempatan itu, Menkes Budi mengungkapkan, banyak Kesempatan bisnis di bidang kesehatan, mulai dari pembangunan rumah sakit, penyediaan alat-alat kesehatan berteknologi modern, bisnis farmasi hingga healthcare tourism. Menkes mencontohkan, pembangunan rumah sakt di daerah perbatasan seperti di Kupang, NTT, dan Papua akan berpotensi dapat menarik devisa.
“Orang Timor Leste akan memilih berobat ke Kupang. Orang Papua Nugini dan negara sekitarnya akan memilih rumah sakit di Papua daripada rumah sakit di negara lain yang jauh,“ kata Budi.