Bendungan Kering, Petani tidak Dapat Menanam Padi

Bendungan Kering, Petani tidak Bisa Menanam Padi
Anggota menggembala kambing di dasar bendungan yang kering.(Antara)

Bendungan Cijoro Rangkasbitung, Lebak, Banten, mengalami kekeringan parah. Kondisi tersebut dipastikan bakal menghambat jadwal tanam sejumlah petani yang selama ini bertumpu pada pengairan dari bendungan tersebut.

“Pada bulan Juli lalu kering, tapi hujan segera turun dan memenuhi bendungan. Kami bisa tanam padi dan dipanen akhir September. Sekarang, kondisinya kering lagi,” kata Ketua Golongan Tani Blok Sentral Rangkasbitung, Ahmad di Lebak, Rabu (9/10).

Dengan keringnya Bendungan Cijoro, sedikitnya 50 hektare lahan pertanian terdampak sehingga membuat musim tanam mundur. Kemungkinan musim tanam baru bisa dilakukan pada November-Desember tahun ini.

Baca juga : Memasuki Musim Kemarau, Bendung Cipero di Tegal mulai Mengering

“Kami berharap curah hujan tinggi sehingga Bendungan Cijoro yang biasa untuk cadangan pengairan bisa kembali normal,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Mekanisasi Pertanian Jadi Solusi Jitu Tingkatkan Produksi Padi di Tangerang

Misbah, seorang petani di Blok Sentral Rangkasbitung juga mengaku belum bisa mengolah lahan pertanian padi karena Bendungan Cijoro kering.

Meski dalam beberapa hari terakhir hujan turun, intensitasnya ringan sehingga tidak mampu mengisi dam.

Baca juga : Berhasil Tanam untuk Kali Ketiga, Sokongan Irpom dan Benih Dorong Semangat Petani Hadapi Cuaca Ekstrem

“Kami para petani di sini hanya mengandalkan irigasi dari Bendungan Cijoro. Kalau di sana tidak ada air, kami kesulitan,” kata Misbah.

Sementara itu, Kepala Bidang Dengkigasi Dinas Pekerjaan Lumrah dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lebak, Dade Yan Apriyandi, mengatakan Bendungan Cijoro saaat ini di bawah kendali pemerintah Provinsi Banten.

Bendungan Cijoro sendiri dibangun sejak zaman Belanda dan berstatus cagar budaya. (Ant/Z-11)

Cek Artikel:  Generasi Muda Berperan dalam Pembangunan Kota Berkelanjutan

Mungkin Anda Menyukai