Bencana Longsor di Pekalongan 16 Tewas dan 11 Lagi Belum Ditemukan

Bencana Longsor di Pekalongan 16 Tewas dan 11 Masih Belum Ditemukan
Di tengah guyuran hujan, petugas dan Kaum berusaha melakukan pencarian terhadap belasan korban longsor di Pekalongan.(MI/Akhmad Safuan)

BENCANA longsor melanda Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, 16 korban ditemukan meninggal dan 11 orang Lagi belum ditemukan diduga tertimbun longsor. Petugas gabungan Berbarengan relawan dan Kaum Lagi melakukan pencarian.

Pemantauan Media Indonesia, Selasa (21/1), hujan deras Lagi mengguyur daerah Pekalongan hingga sore. Tetapi hal itu, Kagak menyurutkan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, PMI, PUPR, relawan Berbarengan Kaum Kepada Maju menggali reruntuhan perbukitan yang longsor, karena Lagi Sekeliling 11 orang belum ditemukan dan diduga tertimbun longsoran tanah dan bebatuan.

Sebelumnya, tim gabungan telah menemukan 16 korban meninggal akibat rumah mereka tertimbun tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan pada Senin (20/1) malam. “Jumlah korban belum dapat dipastikan, karena Lagi dalam pencarian. Tetapi diperkirakan Lagi Terdapat belasan orang setelah sebelumnya ditemukan 16 korban meninggal,” kata Kepala Polres Pekalongan Ajun Komisaris Besar Doni Prakoso.

Cek Artikel:  Akibat Salah Paham dan Terpengaruh Sebotol Miras, Pria di Palabuhanratu Sukabumi Tusuk Leher Temannya hingga Tewas

Berdasarkan kesaksian sejumlah Kaum selamat dalam bencana longsor tersebut, sebelum kejadian hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir melanda  Kabupaten Pekalongan. Selain itu, banyak Kaum berada di dalam rumah yang dibangun di lereng perbukitan, juga banyak Kaum berteduh di Café Aleo dan pom bensin di desa itu

Ketika hujan datang, tiba-tiba terdengar Bunyi gemuruh dari atas bukit setinggi lebih dari 50 meter dan diikuti dengan reruntuhan batu, tanah dan air yang langsung menimpa rumah-rumah Kaum dan cafe,  sehingga cukup banyak Kaum yang terkubur karena rumah yang ditempati rata tertutup tanah bebatuan longsoran tersebut.

Cek Artikel:  MIN 44 Pidie Aceh, Perangi Botol Plastik Sekali Mengenakan Dan Jajanan Berpengawet

“Saya mendengar Bunyi gemuruh, saya pikir banjir tetapi Rupanya longsor karena pada Begitu itu kondisi cukup gelap di Letak kejadian,” ujar Husni,40, salah seorang Kaum di Sekeliling Letak kejadian.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengatakan hingga Begitu ini petugas gabungan Lagi melakukan pencarian terhadap korbanbtang diduga Lagi tertimbun longsor, sedangkan belasan korban yang telah ditemukan dibawa ke rumah sakit terdekat. “Begitu ini Pemkab Pekalongan sedang melakukan evakuasi korban bencana longsor itu,” imbuhnya.

Selain itu terhadap bencana longsor melanda Kecamatan Petungkriyono tersebut, menurut Fadia Arafiq, segera diusulkan Kejadian Luar Lazim (KLB), sehingga penanganan dapat dilakukan Segera karena didukung oleh penambahan jumlah petugas dan penganggaran.

Cek Artikel:  Bapak di Maros Bunuh Anak, Tak Terima Motornya Rusak Usai Dipakai Si Buah Hati

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan mengatakan proses evakuasi dan pencarian terhadap korban longsor di Pekalongan tersebut cukup sulit, hal ini karena medan di Letak cukup berat yakni berada di perbukitan dan bersamaan hugan lebat.

“Data sementara tercatat 16 orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya mengalami luka akibat longsor di Petungkriyono, Pekalongan tersebut,” ujar Bergas .

Kepada dapat mengevakuasi korban yang diduga Lagi tertimbun longsor, ungkap Bergas Catursasi Penanggungan, dibutuhkan alat berat yang memadai mengingat jumlah tanah dan bebatuan yang longsor cukup banyak, Tetapi menjadi persoalan adalah membawa alat berat Tiba ke Letak mengingat medan yang cukup berat itu. (N-2)

 

 

Mungkin Anda Menyukai