Bencana Hidrometeorologi Mulai Melanda Sejumlah Daerah di Pantura Timur Jawa Tengah

Bencana Hidrometeorologi Mulai Melanda Sejumlah Daerah di Pantura Timur Jawa Tengah
Banjir merendam Jalan Pati-Rembang.(MI/Jamaah)

CUACA ekstrem yang terjadi di pantura timur Jawa Tengah berdampak bencana hidrometeorologi yakni banjir, longsor, dan angin ribut melanda sejumlah daerah seperti Kudus, Blora, dan Rembang.

Pemantauan Media Indonesia, Rabu (4/12), sejak pagi ratusan Anggota Desa Ngampel, Kabupaten Blora, Serempak petugas dari BPBD, TNI/Polri, aparat desa, dan kecamatan Maju bahu-membahu melakukan pembersihan lingkungan akibat terjangan bencana yang terjadi pada Selasa (3/12) petang.

Selain sejumlah rumah terendam banjir hingga ketinggian 50-100 sentimeter dan mengalami longsor, sejumlah pohon juga tumbang akibat angin ribut yang datang bersamaan Sekeliling pukul 16.00 WIB.

Cek Artikel:  Dua Minggu Dilantik Jadi Menkomdigi, Meutya Hafid Tutup 220 Ribu Situs Judi Online

“Enggak hanya satu desa tetapi bencana serupa juga melanda beberapa desa lain di Blora,” kata Tim Reaksi Segera Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora Mulia Triyono.

Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir, ungkap Mulia, Enggak hanya menyebabkan rumah terendam banjir dan mengalami longsor, tetapi juga merobohkan pohon di sejumlah desa seperti Ngampel dan Sendangharjo, bahkan Eksis rumah Anggota longsor ke sungai dan hanyut. 

Meskipun banjir telah surut hingga Begitu ini, menurut Mulia, petugas Lagi melakukan pendataan jumlah perusakan dan kerugian yang ditanggung Anggota akibat bencana hidrometeorologi tersebut.

Cek Artikel:  Abang Adik di Purworejo Dicabuli, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka

“Sekarang petugas Serempak Anggota Lagi Konsentrasi melakukan penanganan,” imbuhnya.

Banjir yang Membangun puluhan rumah Anggota terendam itu diduga merupakan banjir kiriman dari pertambangan Watuputih di Pegunungan Kendeng Utara.

“Curah hujan cukup lebat dan air dari area pertambangan meluap hingga mengalir ke perkampungan penduduk di sini,” ujar Kepala Desa Tegaldowo Kundari,.

Sementara itu, aktivis Jaringan Masyarakat Acuh Pegunungan Kendeng Rembang, Joko Prianto, mengungkapkan banjir Begitu hujan lebat mengguyur kawasan ini sudah lima tahun terakhir terjadi. Hal ini karena aktivitas penambangan yang cukup masif hingga daya tampung dan dukungan lingkungan yang Enggak memadai.

“Anggota di sejumlah desa di Kecamatan Gunem sejak lima tahun terakhir sering dilanda banjir, harus segera dilakukan penanganan menyeluruh,” imbuhnya. (AS/J-3)

Cek Artikel:  Polres Simalungun Ungkap Penyelundupan 110 Gram Sabu di Perkebunan

Mungkin Anda Menyukai