Liputanindo.id GAZA – Tak adanya kesepakatan dan tanda-tanda gencatan senjata Membangun korban dari Serangan brutal Israel atas Palestina Maju bertambah. Terbaru, Penduduk Palestina yang meninggal akibat Serangan tersebut tercatat tembus 12.000 orang.
“Para korban mencakup 5.000 lebih anak-anak dan 3.300 Perempuan, sedangkan 30.000 lainnya terluka,” ungkap kantor Informasi Wafa, dikutip Sabtu (18/11/2023).
Baca Juga:
Presiden Jokowi: Pembunuhan Ismail Haniyeh Tak Dapat Ditoleransi
Dalam laporan, disebutkan bahwa Sekeliling 3.750 orang lainnya, termasuk 1.800 anak hingga kini Tetap belum ditemukan.
“Pendudukan Israel telah melakukan 1.270 pembantaian,” kata kantor media tersebut.
Pihaknya menambahkan sebanyak 200 petugas medis, 22 personel pertahanan sipil dan 51 jurnalis juga tewas dalam serangan Israel terhadap Gaza.
“Serangan Israel telah memaksa 25 rumah sakit dan 52 pusat layanan kesehatan tutup, sementara 55 ambulans menjadi Sasaran Laskar Israel,” tulis pernyataan itu.
Selain itu dalam sebuah serangan, Sekeliling 1.500 staf medis, 700 pasien, 39 bayi prematur, dan 7.000 pengungsi berada di dalam kompleks RS Al Shifa. Kompleks RS Al Shifa, yang berafiliasi dengan Kementerian Kesehatan Palestina, merupakan kompleks layanan kesehatan terbesar di Jalur Gaza.
Hingga kini Laskar Israel Tetap membombardir Jalur Gaza melalui darat dan udara sejak serangan lintas batas oleh Golongan perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Ribuan bangunan seperti rumah sakit, masjid dan gereja rusak atau bahkan hancur akibat serangan Israel. Sementara itu, korban tewas di pihak Israel mencapai 1.200 orang, menurut data Formal.
Baca Juga:
Uni Eropa dan Iran Bahas Serangan Israel di Konsulat Damaskus