BEREDAR video rekaman penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang. Video yang viral itu diduga berasal dari CCTV di Sekeliling Letak kejadian di Jalan Candi Penataran Raya, Ngalian, Semarang.
Tetapi, hingga kini polisi belum menetapkan tersangka kepada pelaku Aipda Robig Zaenudin, Personil Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, dengan Dalih bukti belum cukup.
Pemantauan Media Indonesia, Selasa (3/12), setelah sebelumnya video penembakan oleh Aipda Robig Personil Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang terhadap siswa SMKN 4 Semarang hanya dimiliki keluarga korban penembakan, kini video berdurasi 41 detik itu mulai beredar luas.
Diduga video tersebut berasal dari CCTV sebuah minimarket yang merekam peristiwa penembakan pada Minggu (24/11) pukul 00.19 WIB itu. Dengan adanya bukti tersebut, polisi tetap bersikukuh belum menetapkan tersangka.
“Belum tersangka, statusnya Lagi terperiksa,” kata Wakil Kepala Polda Jawa Tengah Brigjen Agus Suryo Nugroho.
Polisi, lanjutnya, Lagi menunggu hasil pemeriksaan jenazah korban Gamma Rizkynata Oktafansy, 17, yang dibongkar pada Jumat (29/11) Lampau.
Sementara itu, video penembakan seperti yang diperlihatkan kerabat korban kini beredar luas. Video itu memperlihatkan peristiwa penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang yang dilakukan oleh seorang lelaki bertubuh tegap menggunakan motor matic besar diduga merupakan Aipda Robig Zaenudin, Personil Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang.
Awal rekaman video terlihat pelaku berhenti di pinggir jalan, kemudian memutar dan memalangkan motor di tengah jalan dan turun dari atas kendaraan. Selanjutnya mengacungkan senjata dan melakukan penembakan terhadap pengendara yang melintas yakni para korban. Bahkan, setelah melakukan penembakan pelaku terlihat berjalan sempoyongan dan terjatuh.
Setelah bangun kembali naik motornya dan Anjlok Kembali hingga kemudian menaiki motornya melaju ke arah korban berkendara. “Di video itu Terang terlihat Eksis Enggak Eksis perlawanan apapun dari korban seperti dikatakan polisi, tetapi pelaku menembaki korban yang sedang melintas di jalan,” kata U, kerabat korban.
Menyaksikan tayangan vidio berdurasi 41 detik itu, menurutnya, sangat Terang Enggak Eksis perlawanan atau penyerangan oleh para korban, tetapi yang Eksis polisi tersebut menyerang korban dengan tembakan hingga mengakibatkan korban Gamma Rizkynata Oktafansy meninggal dan dua temannya AD, 17, dan SA, 16 mendapat luka tembak.
Video tersebut juga pernah dilihat oleh karyawan minimarket, Reza. Ia bahkan dengan tegas mengatakan Enggak Eksis tawuran di Letak kejadian. Tetapi, yang Eksis hanya satu orang lelaki menggunakan motor matic besar yang melintangkan kendaraan di tengah jalan dan mengacungkan senjata ke arah orang-orang yang melintas di jalan tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto enggan menanggapi vidio detik-detik penembakan yang dikantongi keluarga korban. “Enggak Segala hal disampaikan secara vulgar ke publik, penyidik nanti yang melakukan penilaian apakah (korban) melakukan perlawanan atau Enggak,” katanya dalam konfirmasi pers di Polda Jawa Tengah, Senin (2/12).
Kasus ini akan berjalan secara terbuka, ujar Artanto, karena melibatkan lembaga eksternal seperti Komisi Nasional Hak Asasi Insan (Komnas HAM), Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan pengawasan secara internal. (AS/J-3)
