Belanja Pemerintah Diterima Langsung Masyarakat Rp254,7 Triliun, Menkeu Beberkan Rinciannya

Liputanindo.id JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan 77,4% dari total realisasi belanja pemerintah pusat (BPP) dalam periode 1 Januari 2024 hingga 15 Maret 2024 yang mencapai Rp254,7 triliun, dialokasikan langsung untuk masyarakat.

“Dari Rp328,9 triliun belanja pemerintah pusat ini, yang langsung diterima masyarakat itu adalah Rp254,7 triliun, ini manfaatnya. Jadi, mayoritas dari belanja ini memang langsung kepada masyarakat,” kata Menkeu dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta terpantau daring, Senin (25/3/2024).

Sejak awal 2024 hingga 15 Maret 2024, belanja negara tercatat sebesar Rp470,3 triliun. Safiri tersebut setara dengan 14,1 persen dari pagu anggaran sebesar Rp3.325,1 triliun.

Cek Artikel:  Andalkan Media Sosial, Strategi Corkcicle Rebut Pasar Gen Z

“Dari Rp470,3 triliun tersebut, mayoritas adalah belanja pemerintah pusat yang total realisasinya dalam periode yang sama mencapai Rp328,9 triliun,” katanya.

Belanja pemerintah pusat tersebut mencakup belanja kementerian/lembaga (K/L) senilai Rp165,4 triliun atau 15,2 persen dari pagu kementerian dan lembaga, terutama untuk penyaluran bantuan sosial dan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu).

Belanja non-K/L Rp163,4 triliun atau 11,9 persen dari pagu, terutama untuk pembayaran subsidi negeri dan pembayaran manfaat pensiun.

“Terlihat di 2024 sampai 15 Maret realisasi belanja kita lebih tinggi dibanding tahun lalu yaitu tumbuhnya 17 persen,” ujar Menkeu.

Secara rinci, realisasi belanja pemerintah pusat yang senilai Rp254,7 triliun tersebut dialokasikan untuk anggaran perlindungan sosial, petani dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), pendidikan dan infrastruktur.

Cek Artikel:  Pertamina Matangkan Penggunaan Minyak Jelantah Sebagai Avtur

Anggaran perlindungan sosial, petani dan UMKM antara lain dialokasikan untuk Program Keluarga Asa (PKH) Rp5,3 triliun untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

Kartu sembako Rp11,3 triliun untuk 18,7 juta KPM, Penerima Sokongan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN) Rp11,6 triliun untuk 96,7 juta peserta, bantuan alat dan mesin pertanian (traktor) Rp74,15 miliar sebanyak 557 unit, subsidi BBM Rp1,7 triliun sebanyak 1,5 juta kilo liter, subsidi LPG 3 kg Rp6,8 triliun sebanyak 0,7 juta MT.

Selanjutnya, anggaran pendidikan antara lain diperuntukkan untuk Program Indonesia Pintar Rp963,3 miliar untuk 1,4 juta siswa, Program KIP Kuliah Rp1,3 triliun untuk 132,4 ribu mahasiswa, BOS (Kementerian Religi) Rp4,4 triliun untuk 4 juta siswa, Sokongan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Rp765 miliar untuk 197 perguruan tinggi negeri.

Cek Artikel:  50 Pahamn Mengabdi, Arco Ardjuna Kapal Minyak Mentah Pertamina Pensiun

Kemudian, anggaran infrastruktur untuk pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur telah terealisasi senilai Rp13,7 triliun, yang digunakan antara lain untuk jalan, jembatan, rel kereta api, bandara, bendungan, jaringan irigasi, SPAM, gedung dikti dan kapasitas satelit. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai