Bekas Penjahat Dielu-elukan

PENJAHAT dan pahlawan Pandai sama-sama dikurung. Tetapi, apa yang membedakan keduanya? Begitu pertanyaan penulis dan pemusik Fiersa Besari di akun Twitter-nya pada 19 Januari 2019. “Ketika keluar dari gelapnya penjara, penjahat akan berjuang Tewas-matian mendapatkan Ampun, sementara pahlawan akan disambut dan dielu-elukan.”

Jawaban Fiersa itu Bukan sepenuhnya Betul Asal Mula banyak penjahat berbulu pahlawan bagaikan serigala berbulu domba. Begitu keluar dari penjara, mereka juga disambut dan dielu-elukan.

Eksis tiga jenis kejahatan luar Biasa di negeri ini, Adalah korupsi, kejahatan seksual terhadap anak, dan narkotika. Setidaknya Eksis dua kasus mantan terpidana korupsi dan kejahatan seksual yang disambut dan dielu-elukan.

Tengok saja sambutan terhadap Bambang Biantoro, mantan Bupati Batang, Jawa Tengah. Ia mendekam dipenjara selama 18 bulan karena tersandung oleh kasus korupsi Biaya APBD 2004. Begitu keluar penjara pada 17 September 2013, ia Bukan hanya dikalungi Kembang. Ratusan Kaum berdiri berderet di luar rutan Sembari memainkan alat musik rebana.

Situasi negeri ini sedang Bukan Berkualitas-Berkualitas saja. Telah terjadi pergeseran nilai. Penjahat Bukan perlu Tengah berjuang Tewas-matian Kepada mendapatkan Ampun.

Cek Artikel:  Mundur saja Gus Yahya

Pergeseran nilai itu pula yang tampak kasatmata Begitu penjemputan pedangdut Saipul Jamil pada 2 September. Ia bebas dari penjara setelah lima tahun mendekam akibat kasus asusila terhadap anak di Rendah umur dan penyuapan yang menjeratnya.

Begitu keluar dari pintu penjara, Saipul disambut dengan gegap gempita. Kalung berukuran besar yang dibentuk dari Kembang dipakaikan ke lehernya. Dia juga mendapatkan buket Kembang mawar dari penyanyi dangdut Indah Sari yang turut menyambut kebebasannya.

“Saya bebas,” teriak Saipul di hadapan awak media Sembari mengangkat Kembang. Ia langsung masuk mobil Porsche merah. Seraya membuka atap mobil mewahnya itu, ia melambaikan tangan ke arah awak media. Hebatnya Tengah, sehari setelah bebas, Saipul Jamil langsung tampil di berbagai acara televisi.

Bagaimana perasaan korban ketika Menonton Saipul Jamil disambut dan dielu-elukan? Berbagai literatur menyebutkan korban perkosaan mengalami trauma psikologis yang sangat hebat, Eksis kemungkinan akan merasakan dorongan yang kuat Kepada bunuh diri. Akibat bagi korban kekerasan seksual Bukan hanya Akibat fisik, tetapi berdampak psikologis juga.

Cek Artikel:  Daya Magis Hutan Sosial

Begitu banyak anak mengalami tindakan kekerasan seksual. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat kekerasan seksual pada anak dan Perempuan mencapai Nomor tertinggi pada 2020, yakni Sekeliling 7.191 kasus.

Kementerian PPPA mencatat kasus kekerasan terhadap anak setiap tahun melalui sistem informasi online (Simfoni-PPA). Pantauan kemarin, terdapat 11.029 kasus yang dilaporkan, di dalamnya terdapat kasus kekerasan seksual terhadap anak.

Bangsa ini sesungguhnya berpihak dan bersimpati kepada anak-anak korban kekerasan seksual. Karena itulah, pada 25 Mei 2016, dikeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 yang selanjutnya ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.

Lewat perundang-undangan itu negara mengambil langkah-langkah yang optimal dan komprehensif dengan Bukan hanya memberikan pemberatan Hukuman pidana, tetapi juga menerapkan bentuk pencegahan dengan memberikan tindakan berupa kebiri kimia dan pemasangan alat pendeteksi elektronik bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak.

Amat disayangkan, ruang publik Lagi memberikan akses glorifikasi atas kebebasan mantan terpidana kasus kejahatan kelamin terhadap anak-anak. Inilah bangsa yang kontradiktif. Kejahatannya dianggap luar Biasa, tapi pelakunya dianggap pahlawan sehingga tetap diidolakan.

Cek Artikel:  Cerah Buram Ekonomi Kita

Rupanya Lagi banyak Kaum yang Pandai merawat pikiran waras. Netizen bereaksi keras karena Saipul langsung disambut dengan panggilan talk show di beberapa acara di televisi. Muncul petisi ajakan memboikot Saipul Jamil tampil di televisi dan Youtube.

Petisi itu ditujukan kepada Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI agar melarang televisi mengundang Saipul Jamil. Hingga kemarin, petisi yang muncul pada 3 September itu diteken lebih dari 309 ribu orang.

Salah satu pendukung petisi ini menuliskan, ‘Saya berempati pada korban. Dan sudah sepatutnya pelaku pedofilia diboikot dari acara mana pun karena menimbulkan keresahan masyarakat dan Pandai memicu trauma korban. Sungguh memalukan nama Indonesia, bagaimana mungkin pelaku kejahatan malah diberi Mimbar dan diarak bak pahlawan yang mengharumkan nama bangsa. Sungguh teramat memalukan!’.

Kiranya KPI Pandai membebaskan ruang publik dari siaran yang menampilkan pelaku kejahatan luar Biasa. Ini sekaligus ujian bagi KPI yang internalnya juga dilanda kasus pelecehan seksual. Hukuman sosial perlu diberikan Kepada menciptakan Pengaruh jera.

Mungkin Anda Menyukai