Bekali Anak dengan Keterampilan Keselamatan sejak Pagi

Bekali Anak dengan Keterampilan Keselamatan sejak Dini
Ilustrasi(Dok (HSSE)

KEDUA telapak tangan Rifda, gadis yang Tetap duduk di bangku sekolah dasar kelas 6 terkepal kuat membentuk seperti bola. Dengan posisi berdiri,  lengannya mengayun melingkari badan temannya, menempel di atas pusar orang yang berperan sebagai korban tersedak. Kedua kakinya menapak Alas membentuk kuda-kuda. 

Seketika energinya dialirkan menuju kepalan tangan, menekan ke perut dan menghentakkan ke atas hingga benda yang menyumbat keluar saluran napas temannya, menyembur keluar.

“Sekarang saya Mengerti kalau Sahabat saya tersedak, saya Dapat bantu dengan Metode yang Betul,” cerita Rifda Hanifah, sembari menirukan gerakan penyelamatan seperti yang dicontohkan oleh tim medis. 

Rifda merupakan satu dari 101 anak peserta Health Exhibition, salah satu kegiatan peringatan Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional yang digelar Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina, Sabtu (8/2).

“Diriku sempat ragu. Tetapi setelah mempraktikkan langsung, Diriku merasa lebih percaya diri,” tambah Rifda sambal tersenyum menceritakan pengalaman pertamanya mengikuti edukasi kesehatan dan keselamatan.

Cek Artikel:  Hobi Lari, Ini Panduan Asupan Nutrisi untuk Dukung Daya Tahan Tubuh

Sebagai perusahaan yang menempatkan keselamatan dan kesehatan sebagai prioritas, edukasi seperti ini bukan kali pertama digelar oleh Pertamina Regional Jawa. Tetapi berbeda dengan biasanya, tahun ini perusahaan hulu migas tersebut mengusung konsep baru dengan melibatkan siswa didik berusia 9-15 tahun sebagai peserta Istimewa.

Acara ini bertujuan Buat mengedukasi anak-anak sejak Pagi tentang tindakan respons dalam situasi darurat, sekaligus mengajarkan Metode menjaga kesehatan diri dan membangun kebiasaan hidup sehat. Selain itu, kegiatan ini juga berupaya Buat mengubah pandangan bahwa anak-anak Kagak Pandai berperan dalam keadaan darurat.

Sr. Analyst OHIH Regional Jawa, Niken Dyah Pawestri menyoroti tingginya tingkat keterlambatan dalam menangani kasus Genting darurat di rumah, yang sering berujung pada Mortalitas. Terinspirasi dari negara-negara yang telah memberdayakan anak-anak melalui edukasi, Niken dan tim HSSE berupaya memaksimalkan golden time dengan melibatkan anak-anak sebagai responder pertama di rumah, ketika orang dewasa Kagak Eksis. 

Cek Artikel:  Yuk Kenali Tanda khas-Tanda khas Asam Urat yang Jarang Disadari

“Kami berharap dapat mengedukasi lebih banyak anak-anak bangsa, sehingga kondisi kegawatdaruratan di rumah Dapat lebih Segera tertangani,” kata Niken.

Edukasi dikemas dalam bentuk materi interaktif dan menarik yang disajikan di stan-stan pameran. Salah satunya adalah  Self-care stan yang menampilkan informasi pentingnya menjaga kesehatan tubuh melalui pola makan sehat dan bergizi, serta kebersihan diri. 

Edukasi Metode menyikat gigi yang Betul Buat mencegah gigi berlubang ditampilkan di stan Tooth Fairy. Sementara stan Family to Rescue memberikan pembekalan kepada anak-anak dengan keterampilan merespons keadaan darurat. 

Dengan studi kasus interaktif, anak-anak juga belajar teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan langkah-langkah penangan orang yang Kagak sadarkan diri. “Anak-anak juga diajarkan Metode mengamati keadaan darurat dan menghubungi layanan Genting darurat seperti 119 atau 112 dalam situasi kritis,” lanjut Niken.

Cek Artikel:  Bahaya, Duduk Terlalu Lamban Sebabkan Otot Bokong Melemah

Niken menambahkan, edukasi ini memberikan mereka keterampilan Krusial yang Kagak hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga mengajarkan mereka Buat Acuh dan bertindak Segera dalam situasi darurat, yang mempersiapkan mereka menjadi pahlawan cilik yang siap membantu Ketika saja dan di mana saja.

Melalui kolaborasi dengan PT Pertamina Bina Medika – IHC, acara ini melibatkan 15 tenaga medis, termasuk dokter Biasa, dokter gigi, dan tim darurat, yang memberikan materi serta demonstrasi langsung. 

Tim Health, Security, Safety and Environment (HSSE) Regional Jawa berencana menjadi kegiatan ini menjadi program tahunan yang berdampak luas, membekali lebih banyak anak dengan keterampilan kesehatan dan keselamatan sejak Pagi guna menciptakan lingkungan yang lebih tanggap dan Acuh terhadap kegawatdaruratan. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai