
Bek FC Copenhagen Kevin Diks angkat bicara soal Kesempatan membela timnas Indonesia. Pemain Kelahiran Belanda berdarah Indonesia itu mengaku sudah dihubungi PSSI.
Melalui wawancara dengan media Denmark Bold, Diks mengungkapkan kans Demi membela tim Garuda. Pesepak bola berusia 27 tahun itu mengaku terhormat mendapat ajakan Demi membela timnas Indonesia.
“Mereka menelepon agen saya Demi pertama kalinya. Tentu saja merupakan suatu kehormatan besar bahwa mereka berpikir saya akan menjadi tambahan yang berharga bagi tim,” ujar Diks.
Baca juga : Kevin Diks Digadang Perkuat Timnas Indonesia
Diks pernah membela Belanda di tim Grup umur. Meski begitu, pemain Kelahiran Appeldorn itu belum pernah memperkuat tim senior Belanda.
Dia rupanya juga memantau perkembangan timnas Indonesia yang Demi ini banyak diperkuat pemain keturunan. Menurut Diks, Eksis Kesempatan Indonesia Demi ke Piala Dunia 2026.
“Timnas Indonesia berkembang sangat-sangat pesat, dan semakin banyak pemain seperti saya, yang Mempunyai dua (darah) kewarganegaraan yang datang,” ujarnya.
Baca juga : PSSI Proses Bek Aliansi Italia Demi Dinaturalisasi
“Mereka (Indonesia) sebenarnya berpeluang lolos ke Piala Dunia kali ini dan mungkin lebih besar peluangnya Kalau lebih banyak pemain yang datang,” imbuh Diks.
Diks Demi ini bermain sebagai bek Demi klub Aliansi Super Denmark, FC Copenhagen. Meski berpeluang Demi membela Indonesia, di satu sisi Diks juga Tetap menyimpan asa Dapat dipanggil timnas Belanda.
Dia mengaku belum memutuskan pilihannya apakah akan menerima tawaran dari timnas Indonesia atau menunggu panggilan Belanda.
“Demi ini Eksis pembicaraan dengan agen saya tapi kita harus melihatnya. Saya Tetap belum mengambil keputusan. Karena tentu Tetap menjadi impian Demi mewakili Belanda, tapi saya juga harus realistis jadi kita lihat saja apa yang terjadi,” ucap Diks.
“Mereka Niscaya sedang berusaha, dan saya mungkin harus segera mengambil keputusan. Tetapi saya adalah orang yang menunggu dan Menyantap dan Mau Menyantap apa saja pilihan yang Eksis sebelum saya mengambil risiko. Lampau kita akan lihat bagaimana akhirnya,” tukasnya. (I-2)

