Beijing Tuding Balik AS Biang Kerok Ketegangan di LCS

Beijing Tuding Balik AS Biang Kerok Ketegangan di LCS
Grafis ketegangan di Laut China Selatan.(MI/Grafik)

TIONGKOK menuding Amerika Perkumpulan dan negara-negara lain sebagai sumber ketidakstabilan terbesar di Laut China Selatan (LCS). Negeri Gorden Bambu dengan kebijakan nine-dash line (sembilan garis putus-putus) menolak dianggap sebagai biang kerok ketegangan di LCS.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam menanggapi pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Perkumpulan (AS) Antony Blinken di KTT ASEAN-AS di Vientiane, Laos.

“Tiongkok dan pihak-pihak di Laut China Selatan memiliki kemampuan dan pemahaman untuk mengatasi perselisihan dengan benar melalui dialog dan konsultasi, dan bersama-sama mengendalikan situasi di laut. AS dan negara-negara di luar kawasan malah meningkatkan penyebaran senjata dan kegiatan militer di Laut China Selatan untuk memicu konfrontasi dan menciptakan ketegangan,” ungkap Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing, Jumat (11/10/2024).

Cek Artikel:  FDA Beri Lampu Hijau Penggunaan Vaksin Terbaru COVID-19, Ini Jenisnya

Baca juga : Tiongkok Desak Kapal Militer Jepang tidak Lintasi Selat Taiwan

Sebelumnya, Blinken mengatakan AS prihatin dengan tindakan Tiongkok yang semakin berbahaya dan melanggar hukum di Laut China Selatan dan Laut China Timur.

Blinken menuding Tiongkok telah melukai orang dan kapal-kapal dari negara-negara ASEAN dan bertentangan dengan komitmen untuk penyelesaian sengketa secara damai. Ia pun mengatakan AS akan terus mendukung kebebasan navigasi laut dan perlintasan udara di Indo-Pasifik.

Dalam menanggapi itu, Mao Ning mengatakan, “Kedaulatan teritorial Tiongkok serta hak dan kepentingan maritim di Laut China Selatan ditetapkan dalam perjalanan panjang sejarah, dan didasarkan pada sejarah dan hukum.”

Baca juga : Tiongkok Hentikan Pembicaraan Senjata dengan AS 

Mao Ning juga menanggapi pernyataan Blinken yang mengungkapkan pentingnya mempertahankan komitmen bersama untuk melindungi stabilitas di Selat Taiwan.

Cek Artikel:  AS Konfirmasi Kasus Flu Burung Pertama pada Orang Tanpa Terpapar Hewan

“Masalah Taiwan adalah urusan internal Tiongkok yang tidak mengizinkan campur tangan eksternal. Kunci untuk menjaga Selat Taiwan tetap damai dan stabil terletak pada penolakan ‘kemerdekaan Taiwan’ AS perlu mematuhi prinsip ‘Satu Tiongkok’ dan tiga komunike bersama Tiongkok-AS,” tambah Mao Ning.

Ia menambahkan, keputusan ‘Negeri Om Sam’ untuk membantu agenda kemerdekaan Taiwan dengan mempersenjatai Taiwan hanya akan mendorong Taiwan menuju bahaya konflik militer.

Baca juga : Taiwan Kutuk Latihan Militer Tiongkok di Selat Taiwan

“Tak peduli berapa banyak senjata yang dijualnya, itu tidak akan menggoyahkan tekad untuk menentang ‘kemerdekaan Taiwan’ dan membela kedaulatan dan integritas teritorial,” lanjut Mao Ning.

Mao Ning menegaskan, Tiongkok baru saja menjatuhkan sanksi kepada tiga perusahaan dan 10 individu yang terkait dengan penjualan senjata ke Taiwan.

Cek Artikel:  AS dan 10 Negara Amerika Latin Tolak MA Venezuela Menangkan Maduro

“Tiongkok dengan tegas menentang penjualan senjata AS ke wilayah Taiwan. AS, sekali lagi, telah memberikan bantuan militer besar kepada wilayah Taiwan baru-baru ini. Penjualan semacam itu secara serius mengganggu urusan dalam negeri Tiongkok, dan secara serius merusak kedaulatan dan integritas teritorial China,” tegasnya.

Mao Ning juga membalas pernyataan pemimpin Taiwan Lai Ching-te yang akan melawan aneksasi atau pemangkasan terhadap kedaulatan. Menurut dia, pernyataan itu hanya akan memicu ketegangan di Selat Taiwan.

“Upaya otoritas Lai Ching-te untuk menolak reunifikasi melalui penggunaan kekuatan hanya menunjukkan tidak peduli berapa banyak senjata yang mereka beli, mereka tidak dapat menghentikan tren historis menuju reunifikasi Tiongkok,” tegas Mao Ning. (Ant/P-3)

Mungkin Anda Menyukai